Soal Kasus Korupsi Ekspor Benih Lobster, Hashim: Prabowo Sangat Marah, Sangat Kecewa, Merasa Dikhianati

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo usai bertemu Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan, Kamis (23/7/2015).(Foto: KOMPAS.com/Sabrina Asril)

IDTODAY.CO – Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik kandung dari Prabowo Subianto mengatakan bahwa kasus korupsi ekspor benih lobster yang dilakukan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, membuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sangat marah.

“Pak Prabowo sangat marah, sangat kecewa. Merasa dikhianati. Terus terang saja dia bilang ke saya dalam bahasa Inggris, saya kan dengan kakak saya sudah 66 tahun pakai Bahasa Inggris. Dia (Prabowo) sangat kecewa dengan anak yang dia angkat dari selokan 25 tahun lalu. Kok dia berlaku seperti ini,” kata Hashim saat konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat (4/12). sebagaimana dikutip dari kumparan (04/12/2020).

Baca Juga:  Yang Fitnah Prabowo Kaum Oposisi Kelas kardus

Hashim juga mengaku bahwa yang dirugikan tak hanya Prabowo melainkan keluarganya ikut terseret dalam kasus yang dilakukan Edhy Prabowo. Perusahaan milik Saraswati Djojohadikusumo, dianggap ikut menikmati kebijakan Edhy Prabowo.

Hashim merasa dirugikan karena perusahaan milik anaknya, PT Bima Sakti Mutiara, tak mendapatkan izin ekspor. Ia lalu menggandeng pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Hotman mengatakan bahwa apa yang dilakukan Edhy Prabowo banyak dikaitkan dengan Prabowo Subianto. Ia menegaskan anggapan tersebut harus diubah. Apalagi, kata Hotman, perusahaan PT Bima Sakti Mutiara milik Saraswati tersebut belum mendapatkan izin.

Baca Juga:  Tito Karnavian: Biaya Tinggi Politik Picu Maraknya Korupsi

“Mentang-mentang Edhy ini adalah mantan anak buah Prabowo Subianto seolah-olah semua yang dilakukan dalam bidang ekspor ini motornya di belakang adalah Prabowo atau keluarganya dapat manfaat. Itu image,” ujar Hotman.

“Seolah-olah kalian wartawan setiap kali bikin berita waktu Edhy ditangkap selalu gambar dua tokoh ini dimasukin di belakang. Padahal di saat pelaku-pelaku koboi sudah dapat izin ekspor, malah mereka sampai hari ini belum dapat izin ekspor,” tambahnya.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan