Soal Kunjungan Prabowo ke AS, PPP: Untuk Kerja Sama Alutsista

Menhan Prabowo Subianto (Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto)

IDTODAY.CO – Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke Amerika Serikat (AS) menuai sorotan baik dari dalam maupun luar negeri. PPP menilai kunjungan Prabowo ke AS dibutuhkan untuk kerja sama bidang alat utama sistem pertahanan (alutsista).

“Kunjungan Pak Prabowo Subianto ke Amerika Serikat atas kunjungan resmi kenegaraan atas undanga Menteri Pertahanan Amerika Serikat. Kehadiran Menhan RI ke Amerika sangat dibutuhkan oleh kedua negara, terutama untuk kerja sama di bidang alutsista,” kata Anggota Komisi I DPR RI F-PPP, Syaifullah Tamliha kepada wartawan, Kamis (15/12). Sebagaimana dikutip dari detik.com (15/10/2020)

Menurut Tamliha, Amerika akan rugi jika tidak ada kerjasama alutsista dengan Indonesia. Karena Indonesia selama ini belanja alutsista dari negara kawasan Eropa.

“Amerika sendiri akan dirugikan jika tidak ada kerja sama tersebut, sebab selama ini kita membeli alutsista dari negara kawasan Eropa dan Rusia. Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif membutuhkan keseimbangan pembelian dan investasi alutsista dengan Amerika,” ucapnya.

Ia juga menyinggung soal sorotan dari sejumlah lembaga pegiat hak asasi manusia (HAM) ke Prabowo. Menurut Tamliha tak tepat. Tamliha percaya jika ada kesepakatan kerja sama alutsista, senjata itu tak digunakan diluar tujuannya.

Baca Juga:  Berkunjung ke Solo, Prabowo dapat Kejutan Relawan Jokowi dan Gibran Nyatakan Dukungan

“Tidak pada tempatnya sejumlah pegiat HAM di Amerika untuk menolak Menhan RI dalam kehadirannya, sebab jika terjadi deal kerja sama bidang alutsista, maka senjata tersebut tidak akan digunakan militer Indonesia untuk pelanggaran HAM,” ucapnya.

Ia mengaku dirinya yakin bahwa Amerika membutuhkan Indonesia, terutama terkait pergerakan China di Laut China Selatan. Hal itu untuk menjaga keseimbangan di kawasan Pasifik.

“Undang-Undang TNI yang ada sekarang lebih menjadikan TNI hanya berkutat di bidang pertahanan, sementara tugas keamanan ABRI di zaman Orde Baru telah diberikan kepada kepolisian. Saya yakin, Amerika membutuhkan Indonesia dalam kerja sama Indo-Pasific, terutama mengantisipasi manuver Tiongkok di Laut Cina Selatan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, media ternama AS, The New York Times menyoroti kunjungan Mengan Prabowo Subianto ke Pentagon. New York Times menulis bahwa Prabowo baru bisa kembali ke AS setelah dua dekade dilarang masuk ke negara itu.

Selain itu juga, Amnesty Internasional Indonesia bersama lembaga lainnya menyoroti rencana kunjungan Prabowo ke AS. Amnesty dkk menyurati Menlu AS terkait kunjungan Prabowo.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan