Soal Penghargaan Bintang Jasa Gatot, Mahfud MD: Itu Tidak Aneh

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).(Foto: KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

IDTODAY.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memberikan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Tak ayal, hal tersebut menjadi perhatian sejumlah kalangan.

Akhirnya, Menko Polhukam Mahfud MD merespon hal tersebut. Menurutnya, pemberian bintang jasa tersebut bukan suatu yang aneh. Pasalnya, Gatot Nurmantyo pernah berada di pemerintahan Jokowi pada periode pertama, 2014-2019, sebagai Panglima TNI.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (5/11/2020).

“Saya baca ada yang komentar, ini pemberian bintang Mahaputra kepada GN (Gatot Nurmantyo, red) tidak pada waktunya, ini aneh. Tidak aneh, karena dia anggota kabinet (Periode 2014-2019) dan bersama anggota yang lain,” katanya sebagaimana dikutip dari Kompas.TV

Mahfud MD menegaskan, semua anggota kabinet yang mendapat tugas di pemerintahan sampai satu periode selesai akan mendapat bintang Mahaputra Adipradana.

Baca Juga:  Jokowi Ingatkan Daerah Hati-Hati Terapkan New Normal

Beda halnya dengan Kapolri dan Panglima TNI, mereka tetap mendapat Bintang Mahaputra meskipun tidak menjabat penuh dalam satu periode.

Penghargaan Bintang Mahaputra pun akan diberikan kepada 30 orang lainnya. Termasuk Susi Pudjiastuti, Luhut Binsar Pandjaitan dan beberapa menteri yang sudah selesai menjabat tapi belum mendapatkan penghargaan.

“Gatot termasuk anggota kabinet Pak Jokowi yang belum mendapat,” tegas Mahfud MD.

Kata Mahfud, seharusnya pemberian penghargaan Bintang Mahaputra ini dilakukan pada Agustus lalu, namun karena terlalu banyak yang harus diberi penghargaan, pemerintah menundanya.

“Terlalu banyak waktu itu, ada yang dari berbagai lembaga dan tenaga medis, lalu ditunda, dan dijanjikan bulan November, karena tidak boleh lewat dari bulan Desember,” ungkap Mahfud.

Karenanya, pemberian Bintang Mahaputra merupakan hal yang rutin. Mahfud MD menegaskan, suatu yang lumrah apabila penghargaan mendapat banyak respon dari berbagai elemen bangsa Indonesia.

“Kalau Gatot Nurmantyo tidak diberi bintang, orang curiga. Kalau diberi dibilang, (dikatakan) mau membungkam. Tidak ada urusan bungkam membungkan dan tidak ada urusan diskriminasi. Ini haknya dia (Gatot Nurmantyo),” tegas Mahfud MD.[kompas/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan