Soal Penyebab Penangkapan Aktivis KAMI, Refly: Padahal Twit Serupa Juga Banyak Di Medsos

Refly Harun ungkap gaji saat jadi staf menteri. (Foto: YouTube/Refly Harun)

IDTODAY.CO – Pakar hukum tata negara yang juga deklarator KAMI, Refly Harun menyoroti penangkapan para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Refly berpendapat bahwa penangkapan tersebut merupakan skenario yang sengaja dilakukan untuk mengadang laju KAMI yang makin kritis.

“Kalau kita lihat penangkapan aktivis KAMI, rasanya memang berat untuk tidak mengatakan bahwa motifnya lebih politik. Tidak tahu apa yang akan dituju dengan penangkapan tersebut,” ujar Refly Harun dalam video yang diunggahnya di YouTube bertajuk ‘UU ITE Untuk Penjahat Dunia Maya, Bukan Aktivis Kritis!’, seperti dikutip dari Politik RMOL, Minggu (18/10).

Baca Juga:  BEM SI Minta Jokowi Mundur, Refly Harun: Legal dan Dibolehkan Konstitusi UUD 1945

“Salah satu skenarionya mungkin untuk mengadang laju KAMI, dimana organisasi ini sangat disambut masyarakat di berbagai daerah dengan partisipasi sendiri. Bisa dipastikan mereka yang mengambil sikap oposisi terhadap pemerintahan Jokowi banyak yang bergabung dalam KAMI, terlepas dari motifnya apa,” imbuh Refly.

Atas dasar itulah, Refly Jelaskan bahwa wa Tuhan pelanggaran UU ITE yang diarahkan pada para aktivis tersebut tidak sesuai dan hanya ditujukan untuk menghentikan sikap kritis KAMI.

Baca Juga:  Gubes Unpad Beberkan Penyebab Bungkam Para Tokoh Perubahan

“Bisa jadi pinggir-pinggirnya dilumpuhkan satu demi satu. Alasan UU ITE mengenai misalnya twit. Aduh, banyak sekali twitt-twitt seperti itu bertebaran di internet, di jagat maya ini,” jelas Refly.

Refly menegaskan bahwa tipikal unggahan syahganda dan teman-temannya merupakan sesuatu yang lumrah ditulis warganet dan banyak ditemui di media sosial. Bahkan, tulisan tersebut sering juga diunggah oleh para wakil rakyat dan bukan hanya kalangan rakyat biasa.

Baca Juga:  KAMI Desak Pemerintah Beritikad Baik Hentikan Proses Hukum Jumhur-Anton dan Rehabilitasi Nama Syahganda

“Para anggota DPR sendiri juga mengatakan hal yang sama. Mantan anggota DPR juga mengatakan hal yang sama, kurang lebih yang disampaikan oleh misalnya Anton Permana,” urai Refly.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan