IDTODAY.CO – Penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) terus mendapat kecaman dari Mantan Menko Maritim Rizal Ramli.
Diapun sangat menyayangkan adanya perlakuan yang dialami Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat dalam keadaan memakai baju tahanan dan kondisi tangan diborgol.
Pernyataan tersebut disampaikan Rizal Ramli dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk “Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, dari Pandemi Sampai Demonstrasi”, yang disiarkan oleh TVONE di Jakarta, (20/10).
“Terus terang, kami (Rizal Ramli) dulu pernah ditahan oleh pemerintahan Orde Baru. Tapi mereka dulu itu sopan-sopan, bukan seperti cara yang dilakukan saat ini. Ini cara yang norak,” tegas Rizal Ramli
Ekonom senior tersebut menyebutkan, dirinya pernah berjuang memisahkan TNI dan Kepolisian RI di era pemerintahan Presiden Gus Dur. Rizal mengaku melakukan hal itu demi kepolisian betul-betul menjadi pengayom rakyat.
“Tapi saat ini, ketika dwifungsi TNI dihilangkan, dan malah Kepolisian RI menjadi multifungsi,” ucap Rizal.
Namun demikian, perlakuan “tak senonoh” itu malah semakin membuat berani para aktivis. Karenanya, dia meminta pihak kepolisian tidak bertindak melebihi batas.
“Para aktivis itu bukan seperti teroris karena itu gunakan cara-cara yang manusiawi dong, ini perlakuannya sangat luar biasa, sangat tidak manusiawi terhadap aktivis dan mahasiswa,” tandasnya
Sebagai informasi, beberapa aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) antara lain Syahganda Nainggolan, dan Jumhur Hidayat saat ini ditahan oleh kepolisian Republik Indonesia. Mereka bukan saja ditahan, tapi juga disuruh mengenakan baju tahanan dan bahkan tangannya diborgol.[brz/nu]