IDTODAY.CO – Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyoroti kemungkinan putra sulung presiden Joko Widodo Gibran rakabuming Raka melawan kotak kosong pada Pilkada solo 2020 mendatang.

Andai hal tersebut terjadi, contoh proses demokrasi tidak akan berjalan sempurna apabila Gibran benar-benar harus bertarung bukan dengan pasangan lain.

Pernyataan tersebut disampaikan Mardani dalam acara Diskusi Forum Legislasi bertema “UU Pilkada dan Kekhawatiran Menguatnya Dinasti Politik” di Media Center DPR RI, Senayan, Selasa (28/7).

“Tentu demokrasi itu identik dengan kompetisi, tidak ada kompetisi itu orang melawan kotak kosong,” tegasnya sebagaimana dikutip dari Rmol.id.

“Itu bukan demokrasi, mestinya orang lawan orang. Karena, kontestasi karya dan gagasan,” kata Mardani menyindir.

Di sisi lain, PKS berencana mengusung calon untuk bertarung melawan Gibran. Akan tetapi, PKS perlu menggandeng minimal tiga parpol untuk memenuhi ambang batas minimal 9 kursi dari total 45 kursi yang ada di parlemen. Sementara itu, 30 kursi PDIP sudah diserahkan untuk rekomendasi Gibran.

Baca Juga:  Titip Aspirasi ke PKS, Pendeta Surabaya dan Sidoarjo Dukung Anies Capres 2024

Mardani menegaskan bahwa adanya pilihan calon membuat ruang kompetisi dalam demokrasi semakin sehat.

“Walaupun sekarang begini perlu digarisbawahi, ketika kita punya tiga, empat mereka tidak sedang bermusuhan mereka sedang berkompetisi. Mereka adalah suatu anak bangsa yang sama-sama mencintai negeri,” ucapnya.

Atas dasar itulah, PKS memberikan peluang untuk partai lain bergabung demi menciptakan Pilkada dengan paslon yang bukan kotak kosong.

Baca Juga:  Sindir Jokowi Soal Pemulihan Ekonomi PKS: Optimis Boleh, Tapi Fakta Di Lapangan Berat

“Sikap PKS terbuka berkoalisi dengan semua. Karena, kita menganggap semua partai punya tujuan yang sama mencintai negeri,” pungkasnya.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan