IDTODAY.CO – Anggota Baleg DPR RI F-PDIP Arteria Dahlan menanggapi terkait rencana Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama organisasi masyarakat (ormas) lainnya akan menggelar aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja besok di Istana Merdeka. Arteria menyebut tidak masalah, hanya saja ia mengingatkan soal manfaat dari demo tersebut.

“Saudara-saudaraku PA 212 yang sangat saya cintai dan hormati. Saya pada prinsipnya tidak berkeberatan, silakan saja untuk berunjuk rasa Indonesia negara demokrasi, kebebasan mengeluarkan pendapat, berserikat dan berkumpul dijamin oleh konstitusi. Tapi mohon juga dipikirkan banyak mana manfaat apa mudharatnya?” kata Arteria Dahlan kepada wartawan, Senin (12/10). Seperti dikutip dari detik.com (12/10/2020).

Ia mengatakan bahwa DPR serius menyerap aspirasi masyarakat terkait uu cipta kerja. menurutnya, hal ini sejalan dengan pesan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk melakukan pengawasan terhadap UU kontroversial ini.

“Kami sangat serius memperhatikan aspirasi yang tidak setuju omnibus law. Ibu Puan Maharani, memerintahkan kita semua untuk lakukan kerja-kerja pengawasan terhitung sejak UU ini disahkan tanggal 5 Oktober kemarin. Saat ini pengerjaan 42 peraturan pelaksanaan oleh pemerintah di bawah pengawasan dan pengawalan penuh,” ujar Arteria.

Arteria juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar fokus pada pembuatan peraturan pelaksana UU Cipta Kerja. Arteria mengklaim, tanpa didemo, DPR bersama pemerintah bekerja yang terbaik.

“Khusus untuk cluster ketenagakerjaan wajib hukumnya tripartit, yakni pemerintah wajib melibatkan pekerja dan pengusaha. Saya mengimbau agar energi seluruh anak bangsa dipusatkan untuk fokus pada pencermatan pembuatan peraturan pelaksanaan, kita kawal ketat seluruh aturan turunannya. Tanpa didemo DPR dan pemerintah sedang bekerja keras untuk berbuat yang terbaik,” ucapnya.

Baca Juga:  Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto Bertemu, Mungkinkah Sinyal Adanya Koalisi?

Menurut Arteria, demo yang saat ini dilakukan tidak tepat dilakukan. Ia beralasan karena saat ini, masih pandemi virus Corona (COVID-19) dan khawatir demo PA 212 dkk ditunggangi pihak tak bertanggung jawab.

“Saat ini momennya kan kurang pas, pertama karena pandemi COVID-19, bayangkan semua pusat peramaiannya saja aktivitasnya amat sangat dibatasi, tapi justru ada kerumunan kumpulnya titik-titik massa di jalanan. Jadi kan percuma kemarin jakarta di PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kan secara ketat,” sebut Arteria.

“Kedua, PA 212 itu kan gerakan dan aksi moral, banyak tokoh-tokoh yang saya kagumi dan hormati di sana, saya khawatir niat dan upaya gerakan moral mereka disusupi atau ditunggangi oleh pihak yang tidak hanya ingin menyatakan pendapat, tapi memang punya tujuan atau motif lain untuk membuat kerusuhan. Kan menjadi kontra produktif nantinya. Apalagi dilakukan pada saat negara sedang giat-giat menjalankan program pemulihan ekonomi nasional,” sambungnya.

Baca Juga:  Refly Sebut Gatot Nurmantyo Ngotot 'Komunisme Gaya Baru' Bangkit, Salim Said Singgung Hubungan PKI dan PDIP

Akan tetapi apabila PA 212 dkk tetap bertekad untuk mengadakan aksi, ia meminta aparat keamanan membantu kelancaran. Hal itu agar aksi berjalan lancar dan tertib.

“Walaupun demikian, seandainya tetap kekeuh ingin demo, saya juga meminta aparat penegak hukum untuk membantu kelancaran jalannya demo, agar bisa nyaman dan tertib untuk dapat menyatakan pendapatnya,” tutur Arteria.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan