IDTODAY.CO – Aktivis dari Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti menanggapi rencana uji klinis tahap ke-3 vaksin covid-19 akan dilakukan pada 1.620 sukarelawan. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (persero) dan juga Universitas Negeri Padjajaran, Bandung merupakan dua instansi yang digandeng pemerintah untuk melaksanakan uji coba tersebut.

Terkait hal tersebut, dia meminta presiden Jokowi dan para menteri untuk lebih dulu menjadi kelinci percobaan sebelum dilakukan kepada rakyat.

Baca Juga:  Demokrat: Ini Bukti Pemerintah Hanya Pikirkan Keselamatan Kekuasaan

hal tersebut dimaksudkan untuk menghindarkan rakyat dari dikorbankan untuk uji coba vaksin yang dinilainya abal-abal tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya, @motizenchannel Rabu (22/7), Haris Rusly Moti menyampaikan pandangan tersebut. “Sobat ada baiknya vaksin abal-abal yang diimpor dari China itu diuji coba duluan ke Presiden, Menko, Meneg BUMN dan seluruh kepala daerah. Biar mereka yang jadi kelinci percobaan. Jangan korbankan rakyat dengan vaksin abal-abal,” demikian usulan Haris sebagaimana dikutip dari Rmol.id (23/7/2020).

Baca Juga:  Anggota Komisi IX DPR Nilai Dibukanya Mall Belum Mendesak Kecuali untuk Pangan dan Kesehatan

Sebelumnya, presiden Jokowi akan melakukan produksi massal vaksin Sinovac Biotech tersebut apabila hasil uji klinis menunjukkan pencapaian yang signifikan.

“Proses dan protokolnya mendapat pendampingan secara ketat oleh BPOM. Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun,” Urai Joko Widodo.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan