IDTODAY.CO – Politisi PDIP, Ruhut Sitompul terang-terangan tak setuju jika Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko disebut sebagai begal partai oleh para politisi Partai Demokrat.

Ruhut lantas menyindir bahwa politisi Demokrat yang banyak bicara menunjukkan bahwa mereka berada di posisi lemah dalam pertarungan dengan Moeldoko.

Ia menyampaikan hal itu saat dimintai tanggapan soal konferensi pers Demokrat yang bertajuk, “Demokrat berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko berkoalisi dengan Yusril” yang diselenggarakan pada Minggu, 3 Oktober 2021.

Ruhut Sitompul menilai bahwa orang-orang yang mengelola Demokrat saat ini akan membuat partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu karam.

“Saya melihat orang di lingkungan AHY, saya ketawa termehek-mehek dan ini tanda-tanda AHY bersama Partai Demokratnya bakal karam,” katanya pada Senin, 4 September 2021, dilansir dari JPNN.

Ruhut yang merupakan eks kader Demokrat mengatakan bahwa tudingan-tudingan yang disampaikan Partai Demokrat terhadap Moeldoko itu tidaklah benar.

Baca Juga:  Hasto Kristiyanto: Kehidupan Politik Indonesia Diwarnai Praktik Politik Ala Amerika

Terlebih, lanjutnya, konflik antar kubu AHY dan pendukung Moeldoko telah masuk ke ranah hukum yang harus bersama-sama dihormati.

“Jangan sekali-sekali pengaruhi hukum dan pengadilan itu. Makin banyak bacot, makin kelihatan mereka di posisi yang lemah, kan, itu saja,” tegasnya.

Ruhut menilai bahwa apa yang dilakukan Moeldoko adalah semata-mata ingin menyelamatkan senior-senior Partai Demokrat yang memutuskan hengkang lantaran merasa teraniaya.

Baca Juga:  Nabil Haroen: Politik Timur Tengah Jangan Impor ke Indonesia

Ia pun menilai tidak tepat jika Moeldoko disebut begal partai sebab para senior Demokrat itulah yang memohon-mohon untuk dipayungi.

“Jadi, janganlah bilang yang namanya Moeldoko itu begal partai,” tandas Ruhut Sitompul.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan