IDTODAY.CO – Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra menjelaskan beberapa alasan terkait Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyambut baik pertemuan dirinya dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Menurutnya, sambutan positif Wapres merupakan suatu yang wajar.

“Pertama, sebelum menjadi Wapres, Maruf Amin terlebih dahulu dikenal sebagai ulama,” kata Iwel Sastra di Jakarta, Sebagaimana dikutip dari RMOL, Sabtu (21/11).

“Pertemuan ini bisa menjadi dialog untuk saling memberikan masukan dan nasehat antar dan sesama ulama. Tentu saja kebaikan yang diharapkan adalah kebaikan untuk bangsa dan negara,” imbuhnya.

Kemudian, Wapres yang merupakan orang nomor dua di negeri ini maka tidak ada yang bisa membatasi Wapres untuk bertemu dengan siapa pun. Termasuk dalam memutuskan bertemu atau menolak bertemu dengan seseorang atau kelompok,

“Wapres memiliki parameternya tersendiri,” urai Iwel Sastra.

Lebih lanjut, apabila pertemuan antara Maruf Amin dan Habib Rizieq dikait-kaitkan dengan politik, maka itu pun sejatinya adalah hal yang wajar karena jabatan Maruf Amin adalah Wapres.

“Wapres merupakan jabatan politik yang diduduki seseorang melalui proses politik. Yang pasti Wapres harus menekankan bahwa pertemuan tersebut tidak memiliki nuansa politik hanya silaturahim biasa saja untuk kebaikan bangsa dan negara,” tuturnya.

Selanjutnya, menurut pengamat politik Mahara Leadership ini Habib Rizieq merupakan tokoh yang memiliki pengikut yang nyata. Meskipun juga ada yang tidak suka dengan Habib Rizieq.

“Sepulang Habib dari Saudi Arabia sempat menimbulkan keriuhan. Mulai dengan massa yang membeludak waktu menjemput di bandara hingga acara yang dihadiri Habib di Puncak dan Petamburan yang berujung dicopotnya Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat,” katanya.

Baca Juga:  Gubernur Anies Pertanyakan Beda Perlakuan Penanganan Massa Habib Rizieq dan Pilkada Serentak

Terkait hal tersebut, Iwel menyimpan harapan besar dari pertemuan kedua ulama tersebut. Yakni, meredanya keriuhan dan ketegangan belakangan ini.

“Wapres bisa menyarankan Habib selama pandemi Covid-19 ini untuk mengurangi kegiatan dengan massa yang membludak, kalaupun harus tetap melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucapnya.

“Tentu saja selain ada yang mendukung rencana pertemuan ini, tentu ada juga yang tidak setuju dengan rencana pertemuan ini. Namun semuanya tentu kembali kepada Wapres dan Habib Rizieq,” pungkasnya.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan