Wapres: Kita Harus Membuktikan Kerukunan Lebih Manusiawi Daripada Kekerasan

Wakil Presiden KH Maruf Amin (kanan) didampingi Gubernur Riau Syamsuar (kiri) tiba di Kota Pekanbaru, Jumat (6/3/2020). Pada kunjungan kerja di Riau, Wapres KH Maruf Amin menerima gelar kehormatan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, meresmikan pusat penelitian pengembangan kajian dan penerapan ekonomi syariah, dan meresmikan Masjid Paripurna. (ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.(FB Anggoro)

IDTODAY.CO – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa agama memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia sebagai penata nilai dan pedoman hidup. Karenanya, KH Ma’ruf meminta para pemuka agama di Indonesia untuk memberikan bukti konkrit bahwa perdamaian diwujudkan melalui teologi kerukunan sebagaimana diajarkan semua agama.

Menurut Wapres Ma’ruf Amin,  agama mengajarkan umatnya untuk berperilaku jujur, santun, memupuk cinta kasih, dan menentang semua bentuk kezaliman.

Baca Juga:  Dua Tahun Pimpin Indonesia, Jokowi Maruf Ditagih Janji Kampanye Bentuk Super Holding BUMN

Pernyataan tersebut disampaikan KH Ma’ruf Amin pada acara Peringatan Hari Lahir Nabi Kongzi ke-2571 yang diselenggarakan oleh Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia melalui konferensi video, Selasa (13/10/2020).

“Kita harus mampu membuktikan bahwa pendekatan keagamaan atau teologi kerukunan lebih manusiawi, mulia dan manjur untuk menciptakan perdamaian yang langgeng, dibandingkan cara-cara militer dan kekerasan,” kata Ma’ruf Amin dimana dikutip dari Beritasatu.com.

Wapres menjelaskan, teologi kerukunan, selain merupakan salah satu pelaksanaan amanat Pembukaan UUD 1945, juga merupakan bagian dari prinsip agama Islam. Yakni persaudaraan sesama warga bangsa (ukhuwwah wathaniyah) dan persaudaraan sesama umat manusia.

Baca Juga:  KH Ma'ruf Amin: Pernyataan Macron Timbulkan Kemarahan

diantara cara implementasi terhadap teologi kerukunan itu dengan menggunakan narasi santun di antara sesama warga negara  baik dalam pergaulan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Adapun perwujudan dari narasi kerukunan tercermin dalam kesantunan berperilaku dan berekspresi, saling menghormati dan saling menghargai dalam berinteraksi dan berkomunikasi,” ungkap Wapres.[beritasatu/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan