Wapres Ma’ruf: Khilafah Sudah Tertolak, Karena Kita Punya Kesepakatan

Rais ‘Aam PBNU Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers terkait pencalonannya sebagai wakil presiden di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8/2018). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

IDTODAY.CO – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menjelaskan perihal sistem pemerintahan yang islami. Menurutnya, sistem islami bukan hanya khalifah. Pada dasarnya, KH Ma’ruf mengakui sistem khilafah memang islami, tetapi tidak hanya khilafah, sistem kerajaan, republik, keamiran juga sistem yang islami.

Atas dasar itulah, tidak ada satu pun negara di dunia yang menggunakan sistem khilafah pada zaman modern. Bahkan, era sistem kekhalifahan kini tidak lagi digunakan oleh negara-negara pada umumnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk Indonesia Damai Tanpa Khilafah, Senin (9/11) pagi.

“Itu yang harus dipahami, sebab bisa kerajaan, bisa keamiran, bisa republik, bahkan sekarang aja nggak ada khilafah, itu saja ISIS (yang pakai), nggak ada sekarang negara normal yang pakai khilafah, nggak ada, yang ada (negara) tidak normal itu ya ISIS itu,” ujar Ma’ruf sebagaimana dikutip dari Republika.co.id

Pernyataan Ma’ruf itu ditujukan untuk sekelompok orang yang masih bersikeras mengganti sistem kenegaraan Indonesia menjadi khilafah. Ma’ruf menegaskan jika sistem khilafah sudah otomatis tertolak masuk ke Indonesia.

Hl tersebut dikarenakan sudah ada sistem kenegaraan Indonesia yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa. Menurutnya, dalam kaidah Islam, sesuatu yang telah menjadi kesepakatan tidak boleh diingkari.

Baca Juga:  Polisi di NTB Diusut Propam karena Pentung Kepala Mahasiswa Saat Demo 2 Tahun Jokowi-Maruf

“Negara NKRI sudah final, sistem selain itu termasuk seperti khilafah sudah tertolak, karena kita punya kesepakatan,” urai Ma’ruf.

KH Ma’ruf menegaskan, para pendiri bangsa Indonesia telah membuat perubahan mengenai Sistem kenegaraan Indonesia, bukan asal-asalan. Menurutnya, Pancasila merupakan pilihan terbaik.

“Memang ini mesti dipahami tapi kalau ini tidak bisa disadarkan dan dia terus lakukan manuver, itu kan berhadapan dengan sistem kenegaranan maka tentu kalau dia ingin mengganti sistem kenegaraan maka dia menghadapi aturan dan UU dalam negara ini,” ujar Ma’ruf.

Baca Juga:  KH Maruf Amin: Penyebaran Covid-19 Sudah Bisa Terkontrol

Akhirnya, KH Ma’ruf semua umat muslim Indonesia untuk menjalankan semua kesepakatan para pendiri bangsa terkait sistem pemerintahan. dengan demikian kami semua umat muslim dari semua bangsa akan mengikuti sistem pemerintahan yang ada di Indonesia.

“Kalau mengaku Islam maka jadilah muslimum Indonesia, muslim yang indonesia, kalau muslim yang Saudi dia tunduk di sistem yang ada di saudi, nah kalau di Indonesia, maal mitsaq, fitrah kita, kita negara ini bareng bareng, maka tunduk pada kesepakatan, nabi mencontohkan itu kok,” ucap Ma’ruf.[republika/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan