Oleh: Eriga Agustiningsasi,S.KM
Penyuluh Kesehatan; Freelance Writer

Pemuda. Sejarah telah mencatat peran serta pemuda atas perubahan di masanya. Pemuda menjadi pelopor perubahan, terdepan bagi bangsa dan negara bahkan agama. Bahkan kiprahnya telah terukir dan terkenang hingga kita. Sumpahnya menggelegar, menggetarkan hati, menggelorakan semangat jiwa. Lalu, apa kabar pemuda hari ini?

Arus globalisasi yang bebas masuk negeri ini tanpa filter, membuat pondasi pemuda tergeser. Semangat menjadi generasi pelopor mulai berganti menjadi generasi follower. Semangat perjuangan bergeser jadi generasi baperan. Ada apa wahai pemuda?

Serangan 4F nyatanya mampu membuat pemuda demikian. Food, Fun, Fashion and Film telah menggeser idealisme pemuda dengan senangatnya yang harusnya menggebu-gebu. Agen perubahan kini nyatanya menjadi generasi baperan bin rebanah. Duhh.. jauh dari harapan!

Baca Juga:  "Indonesia Terserah" Bukti Kebijakan Tanpa Arah

Hari sumpah pemuda yang diperingati tiap tahun akhirnya hanya menjadi hari seremonial saja. Bahkan tidak sedikit yang tidak mengingat di hari ini bahwa semangat muda dalam membangun negeri perlu digelorakan kembali. Tentu semangat ini bukan hanya modal semangat melainkan harus mememiliki dasar dalam membangun negeri yang lebih baik. Mengingat kondisi negeri saat ini sedang tidak baik-baik saja. Lalu, bagaimana para pemuda ini bisa merubah negeri ini menjadi negeri yang lebih baik?

Belajar dari pengalaman di masa lalu, perubahan yang diperjuangkan pemuda masih belum sempurna. Jika kita berbicara tentang kesempurnaan, maka yang terlintas dalam pikiran kita, terlebih seorang muslim, ialah Tuhannya, yakni Allah SWT. Allah lah Zat yang Maha Kuasa, menguasai atas segala sesuatu. Mudah bagi Allah untuk merubah kondisi negeri yang sedang terpuruk di berbagai bidang kehidupan ini menjadi negara yang diharapkan mampu menjadi negara yang aman dansejahtera. Bagaimana bisa? Allah berfirman,

Baca Juga:  PDIP Lancang Mensejajarkan Khilafah dengan Komunisme, Ingin Menantang ‘Perang’ Umat Islam?

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS.Al A’raaf: 96)

Maka perubahan yang harusnya diperjuangkan ialah perubahan ke arah iman dan takwa. Benar-benar menerapkan seluruh aturan Allah baik dalam ranah individu, masyarakat hingga tataran negara. Bahkan bagaimana peran pemuda dalam perubahan tentu telah Rasulullah contohkan bersama para sahabat nabi yang sebagian besar ialah golongan pemuda. Ketakwaan kepada Allah dan kecintaan para sahabat terhadap Rasulullah lah yang membuat mereka bersemangat untuk melayakkan diri menjadi pelopor

perubahan, dari kehidupan jahilliyah menuju kehidupan yang agung yaitu Islam. Semangat inilah yang patut kita contoh sebagai generasi muda, bukan menjadi generasi yang acuh tak acuh, apatis, pragmatis serta individualis. Hanya memikirkan isi perutnya sendiri. Tersibukkan dengan aktivitas yang melenakan hingga lupa sebenanya ada tanggungjawab besar dalam pundaknya untuk menjadi penerus kehidupan ini. Lalu, generasi yang seperti apa yang kita harapkan? Generasi baperan bin rebahan atau generasi yang punya visi perubahan? Tentunya dengan dakwah,  Islam Rahmat bagi seluruh alam.(*)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan