Oleh: Mila.Nur Cahyani

Pengesahan Amandemen Undang-Undang Kewarganegaraan India (CAB) pada Desember 2019 menjadi polemik dan memicu kerusuhan antara pemeluk Hindu dan Islam di New Delhi, India.

Parlemen India menerbitkan undang-undang yang akan memberikan kewarganegaraan India kepada para imigran dari tiga negara tetangga- Pakistan, Afghanistan, Bangladesh- kecuali jika mereka adalah Muslim.

Seperti dilansir AFP, Jumat (28/2), UU Amendemen Kewarganegaraan yang kontroversial ini dinilai mempercepat perolehan status kewarganegaraan bagi penganut agama minoritas, termasuk Hindu, Sikh, Budha, Jain, Parsis dan Kristen dari tiga negara tetangga tersebut, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Partai-partai oposisi mengatakan UU itu tidak konstitusional karena mendasarkan kewarganegaraan pada agama seseorang, dan akan semakin meminggirkan 200 juta komunitas Muslim di India. (https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200228184012-113-479195/mengurai-benih-konflik-hindu-muslim-di-india)

Bentrok antar umat beragama yang terjadi di pinggiran kota di utara Delhi, India ini, menyisakan kehancuran. Lebih dari 46 orang meninggal dunia dalam bentrokan tersebut.

Baca Juga:  Batal Haji, Uang Jamaah Haji India Dikembalikan 100 Persen

Namun, yang paling terdampak adalah warga Muslim karena banyak rumah dan toko mereka yang rusak serta terbakar. Imbasnya, mereka terpaksa mengungsi. “Siapa yang akan mengganti semua kerugian ini dan kapan kami bisa pulang?” tanya mereka.

Di sisi lain, ketakutan juga masih terasa di permukiman warga Hindu. “Ada bom molotov yang dilempar ke rumah. Kami ketakutan.” (https://www.bbc.com/indonesia/media-51720064)

Menteri Agama Fachrul Razi meminta agar seluruh tokoh dan umat beragama di Indonesia untuk menahan diri dan tak bersikap emosional menyikapi insiden bentrok antara umat Hindu dan Muslim di India beberapa hari terakhir.

“Kepada semua tokoh dan umat beragama, baik di India maupun di Indonesia, Menag berpesan untuk menahan diri dan tidak terpancing melakukan tindakan emosional,” kata Fachrul dalam keterangan resminya, Jumat (28/2).

Baca Juga:  Cerita Ustadz Azzam M Izzulhaq: Umat Islam Disiksa dan Dibunuh di India

Lebih lanjut, Fachrul prihatin dan mengecam keras peristiwa kekerasan atas nama agama di India tersebut. (CNN Indonesia: 29/02/2020)

Pembantaian muslim di India hanyalah salah satu tragedi pembantaian yang terjadi pada umat Islam. Penderitaan kaum muslimin juga dialami oleh muslim Xinjiang Cina, muslim Rohingya, muslim Suriah, juga muslim Palestina.

Tidak ada perlindungan terhadap umat Islam. Yang terjadi pembantaian bisa terjadi terius menerus tanpa ada yang membela kaum muslimin. Para pemimpin muslim hanya bisa memberi kecaman saja atas kejadian ini. Bahkan ada yang sama sekali tidak bersuara atas kejadian ini.

Tidak adanya penerapan Islam, membuat umat tercerai berai. Umat Islam tersekat-sekat atas nama perbedaan negara. Ikatan Nasionalisme membuat umat Islam menjadi jauh antara yang satu dengan yang lain.

Sudah seharusnya kita bersedih demgan penindasan-penindasan yang terjadi pada saudara muslim kita. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kaum Muslim adalah bersaudara. Nabi saw bersabda, ‘‘Salah seorang di antara kamu sekalian tidaklah sempurna imannya sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bahkan Rasulullah pun bersabda, ”Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Akan tetapi, tidak cukup hanya bersedih dan mengecam saja. Umat Islam memerlukan pelindung. Seluruh umat harus bersatu dibawah satu kepemimpinan yang akan melindungi seluruh warganya dari penindasan dan kedzoliman. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :

 إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

_Imam (Khalifah) itu laksana perisai; kaum Muslim diperangi (oleh kaum kafir) di  belakang dia dan dilindungi oleh dirinya_ (HR Muslim).

Maka jelaslah sudah, hanya dengan penerapan Islam, maka akan kita dapatkan pemimpin yang akan melindungi kita dari segala macam bentuk penindasan.

Wallahu a’lam bisshowab

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan