Abdul Wachid: Orang-Orang BUMN Harus Bersih Dari Kepentingan Politik Praktis

Abdul Wachid Politikus Gerindra (Sumber foto : Istimewa)

IDTODAY.CO – Politikus Gerindra Abdul Wachid menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir mengangkat sejumlah talenta muda sebagai direksi dan komisaris di BUMN merupakan sesuatu yang tidak elok.

Tak ayal, sejumlah elit politik di lingkungan DPR RI melayangkan kritik tajam atas kebijakan tersebut karena pengangkatan yang dilakukan Erick Thohir tidak dibarengi dengan tahapan uji publik sebagaimana biasa dilakukan.

“Negara mendesign BUMN sebagai tempat orang-orang punya visi yang jelas bukan tempat balas jasa. BUMN ini dari uang rakyat seharusnya perekrutan direksi maupun komisaris tidak hanya berdasar kepada kompetensi saja atau mereka telah berhasil pegang perusahaan pribadi, namun sangat di perlukan uji publik. Ingat BUMN ini dari uang rakyat, harus berdampak pada rakyat banyak,” tandas Abdul Wachid kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Teropongsenayan.com (23/06/2020).

Eks Anggota Komisi VI DPR RI itu mengatakan bahwa pengangkatan tersebut tidak sesuai dengan semangat BUMN yang semestinya menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas segalanya, Yakni kesejahteraan rakyat. Beda dengan perusahaan swasta kata-kata nya berpijak pada kepentingan semata.

“Sangat berbeda dengan perusahaan swasta. Terkadang BUMN harus merugi asal untuk kepentingan rakyat banyak. BUMN tidak hanya mengejar profit saja, tapi kepentingan rakyat harus di nomor satukan,” urainya.

Baca Juga:  Said Didu Soroti Dirut Pertamina: Jika Tidak Bisa Memperbaiki BUMN, Minimal Jangan Dirusak

lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perusahaan BUMN harus diisi orang-orang yang memiliki integritas dan tidak berorientasi atau berafiliasi dengan kepentingan kelompok tertentu.

“Orang-orang BUMN harus bersih dari kepentingan politik praktis,” ucapnya.

Bahkan, Abdul Wachid menilai ada kepentingan terselubung dalam perekrutan talenta muda tersebut yakni Pilpres 2024.

“Bisa jadi itu atau patut diduga sebagai upaya mapping elektoral (pemetaan suara) dari kalangan milenial untuk kepentingan pilpres nanti. Jumlah pemilih milenial kan nanti sangat signifikan di 2024 nanti,” ketusnya.[Brz]

Baca Juga:  Fadli Zon Sindir Erick Thohir soal Projo: Biar Jelas Ganti Saja BUMN Jadi BUMR

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan