IDTODAY.CO – Isu kudeta yang belakang mencuat disinyalir hanyalah upaya untuk mengaburkan kelemahan pemerintah di tengah situasi nasional saat ini yang diperparah oleh dampak pandemik Covid-19.

Demikian disampaikan mantan Ketua MPR RI Amien Rais saat mengisi diskusi daring yang diselenggarakan oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi Indonesia bertajuk “Solusi Penyelematan Bangsa Demi Mencapai Indonesia Adil dan Makmur” pada Jumat (12/6).

“Saya membaca isu kudeta itu sesungguhnya untuk mengaburkan kelemahan pemerintahan kita sekarang ini,” kata Amien Rais. Menurut tokoh reformasi itu, pengaburan pandangan itu justru dijadikan kesempatan oleh pihak-pihak yang ingin menyanjung-nyanjung pemerintah dengan maksud agar dapat berlindung di balik ketiak kekuasaan.

“Jadi, isu kudeta itu mungkin memang iya dikembangkan untuk meramaikan suasana. Bisa ditafsir hanya untuk mengaburkan seolah-olah pemerintah ini harus hati-hati, harus kita bela, harus kita benar-benarkan terus, karena ‘awas kalau tidak, akan ada kudeta’ yang mungkin akan lebih buruk hasilnya begitu,” jelasnya.

Atas dasar itu, Amien Rais menilai isu kudeta belakangan yang secara mendadak ramai itu hanya untuk kepentingan kelompok-kelompok tersebut. Ditambah lagi, terlalu dini bergulir isu kudeta bergulir dalam waktu singkat. “Jadi menurut saya tidak begitu akan ada kudeta dan lain-lainnya,” tuturnya.

Baca Juga:  Seharusnya Harga PCR Bisa Rp 75 Ribu, PKS: Jangan Jadikan Situasi Pandemi Covid 19 Sebagai Ladang Bisnis

Namun begitu, lanjut Amien Rais, akan berbeda halnya jika rakyat benar-benar sadar dan merasa lapar. “Tapi kalau rakyat turun ke jalan karena sudah lapar begitu,” selorohnya.

Amien Rais mengungkapkan dirinya pernah berdiskusi strategis dengan salah seorang dosen ekonomi dari salah satu kampus di Jogjakarta bahwa pada akhir bulan Juli 2020 mendatang diprediksi kelompok menengah bisa saja kehabisan cadangan. Hal ini sedikit banyaknya akan menimbulkan gejolak yang rawan jika tidak segera diantisipasi.

“Mungkin pada akhir Juli nanti, ketika kelas menengah yang punya tabungan Rp 30 juta, Rp 60 juta, Rp 500 ratus juta itu sudah habis, selama setahun gak bisa apa-apa lagi, kemudian akan bisa jadi rakyat akan lain sikapnya,” katanya.

“Bukan kudeta, (rakyat) meminta (pemerintah) segera mencari solusi relatif cepat begitu untuk membela rakyat kecil kita itu yang mungkin karena lapar dan lain-lain. Jadi Wallahualam,” demikian Amien Rais.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan