IDTODAY.CO – Nama baik Pemprov DKI tergores lantaran Direktur Utama nonaktif Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan terjerat kasus korupsi. Oleh KPK, anak buah Gubernur Anies Baswedan itu sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Belum lama ini, Anies Baswedan menyebut salah satu penyebab tindak korupsi di lingkup pemerintahan adalah upah yang tidak bisa mencukupi kebutuhan untuk hidup layak.

“Kalau kebutuhan hidup layak tidak bisa dipenuhi di tempat ia bekerja maka tanggung jawab di rumah yang harus ditunaikan, dia harus cari peluang lain untuk bisa menutup kebutuhannya” ujar Anies, dalam acara diskusi ‘Membedah Praktik Korupsi Kepala Daerah’ yang digelar secara daring, Kamis (8/4).

Meski tidak membicarakan korupsi Yoory dalam acara itu, Anies mengatakan, mencukupi kebutuhan bisa dilakukan tanpa melakukan korupsi.

“Bila peluang yang dilakukan itu di luar kegiatan kantor untuk tambahan masih aman. Tapi bila kewenangan yang dimilikinya kemudian dipandang sebagai cara untuk mendapatkan pendapatan tambahan di situlah masalahnya,” kata Anies.

Namun, pegiat media sosial Denny Siregar heran jika gaji direktur utama tak mampu mencukupi kebutuhan hidup. Terlebih, penghasilan masih terdongkrak dari tunjangan maupun fasilitas yang diberikan.

“Gaji Dirutnya 100juta rupiah per bulan. Belum tunjangan-tunjangan dan fasilitas lainnya,” cuitnya lewat akun Twitter @DennySiregar7, dikutip Sabtu (10/4).

Komentar Denny itu sekaligus membantah pernyataan Anies soal kebutuhan hidup jadi penyebab tindak korupsi. “Kebutuhan hidup apalagi? Apa dia makanannya emas?” tandasnya.

Baca Juga: Moeldoko Bela YHK TMII: Kita Patut Berterimakasih kepada Bapak Soeharto dan Ibu Tien

Sumber: jitunews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan