IDTODAY.CO – Wacana reshuffle kabinet jilid II diyakini benar-benar akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Itu menyusul peleburan Kemendikbud-Kemenristek dan lahirnya Kementerian Investasi.

Langkah reshuffle kabinet ini dilakukan Jokowi semata-mata agar bisa meninggalkan warisan yang baik terhadap pemerintahan.

Hal itu disampaikan Pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio dalam diskusi diskusi di Tv One, Kamis (15/4/2021) malam.

“Saya sih yakin pak Jokowi, kalau melakukan reshuffle lagi ini memang semata-mata untuk legacy dia jadi lebih baik,” ujarnya.

Hal ini menurut Hendri sangat masuk akal. Pasalnya, masa bakti Presiden Jokowi yang sudah hampir habis.

Sehingga reshuffle yang akan dilakukan nantinya tidak hanya sekedar masalah nomenklatur yakni penggabungan Kemenristek dan Kemendikbud atau bagi-bagi jatah kursi kepada Partai Politik.

“Makanya saya menduga tidak hanya dua kementrian (yang digabung) saja, tapi ada kementrian yang lain (yang akan di reshuffle),” ulasnya.

Keyakinan Hendri akan ada perombakan kabinet “tidak hanya dua kementrian, sangat dirasakan olehnya.

Ia mengungkap beberapa humas dari kementrian bahkan telah menghubunginya langsung untuk meminta agar dikomentari atau dengan kata lain membuat satu survei tingkat kepuasan masyarakat terhadap kementrian tersebut.

“Saya merasakan juga ketegangan para menteri-menteri Jokowi ini,” pungkas Hendri.

Dipastikan Istana

Di sisi lain, Istana memastikan, wacana reshuffle kabinet jilid II bukan isapan jempol semata. Akan tetapi benar-benar akan terjadi.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan, reshuffle itu bukan skenario atau didramatisir sehingga menjadi sebuah sandiwara.

“Tapi itu adalah sebuah fakta, yang mau tidak mau saya harus kemukakan kepada publik,” tegas Ngabalin.

Soal waktu kapan perombakan kaninet itu dilakukan, Ngabalin tak bisa menyebutkan secara tepat.

Hanya saja, ia menyatakan bahwa akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

“Makanya saya bilang pekan-pekan ini,” bebernya.

Ngabalin juga menjawab dengan lugas pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani yang menyebut isu reshuffle terlalu didramatisir.

Menurutnya, reshuffle kabinet itu berdasarkan fakta dan kesaksiannya selaku pejabat di lingkaran Istana yang harus menyampaikan hal tersebut kepada publik.

“Ketika teman-teman staf, pegawai, dari bekas Kemenristek itu, kemudian dari teman-teman Kemendikbud juga, ada beberapa wartawan yang setiap hari bertanya kepada saya, dan saya kira wajib hukumnya dari KSP, kami harus menjawab.” ujarnya.

“Itu jujur, saya harus kasih tahu. Sekali lagi, itu bukan sebuah skenario, atau dramatisir, sama sekali tidak ada itu,” pungkasnya.

Baca Juga: Reshuffle Kabinet Jilid II, PAN Sudah Nunggu di Pintu, Kemungkinan Besar Zulhas

Sumber: pojoksatu.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan