Presiden Joko Widodo menaikkan iuran BPJS Kesehatan untuk kelas I dan II di tengah pandemik Covid-19. Untuk kelas III baru akan naik pada 2021.

Demikian tertuang dalam Perpres 64/2020 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres 82/2018 tentang Jaminan Kesehatan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengaku heran dengan kebijakan kepala negara yang akrab disapa Jokowi itu.

“Waduh-waduh, siapa lagi ini yang ngajarin mau ngancurin Kangmas Joko Widodo dengan minta mengeluarkan Perpres itu. Ampun-ampun biyung. Makin sebal saja rakyat sama dia, sudah susah karena Covid-19 sekarang malah mau diperas,” ujar Arief Poyuono, Rabu (13/5).

Saat ini di tengah pandemik, keadaan ekonomi keluarga kelas menengah dan bawah sudah ambruk akibat banyak PHK di sektor formal, dan usaha kecil menengah sudah banyak yang tutup karena pengusahanya tidak mampu bayar.

Baca Juga:  Gerindra: Kami Belum Pernah Dengar Sandiaga Minta Izin atau Prabowo Beri Izin soal Hijrah Partai

Lalu, lanjut Arief Poyuono, Jokowi kok malah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. “Sungguh enggak pakai otak dan tidak melihat realitas keadaan ekonomi dan sosialnya masyarakat,” imbuhnya.

Jelas dia, hampir jutaan masyarakat kehilangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal, pabrik pada tutup alias bangkrut, pengemudi online tidak sanggup bayara iuran. Tapi malah iuran BPJS Kesehatan dinaikkan.

“Wong yang pada kerja di sektor swasta saja masih belum jelas nasibnya ada yang di PHKb, dirumahkan tanpa gaji, dirumahkan gaji 50 persen, masuk kerja tapi gajinya hanya 50 persen karena perusahaan produksi dan penjualannya menurun draktis hingga tinggal 20-30 persen, lah gimana ya ini kok bikin perpres kok nyakitin masyarakat kecil dan menengah sih Kangmas Joko Widodo. Mbok kalau sudah normal Perpres baru diteken,” tutur Arief Poyuono.

Arief Poyuono kesal, akibat dampak Covid-19 saja sudah banyak buruh dan pengusaha yang KO, malah sekarang dibebani lagi.

Lalu, dia mengkritik untuk apa penambahan anggaran penanganan corona lewat Perppu 1/2020, kalau pemerintah tetap menarik duit dari rakyat dengan menaikkan iuran BPJS.

“Kok enggak dianggarkan untuk nyuntik BPJS Kesehatan, padahal itu yang paling penting karena pandemik covid kan kuat sekali hubungannya sama kesehatan masyarakat,” terang Arief Poyuono.

Dia mewanti-wanti, jangan sampai Perpu Corona yang baru disahkan DPR malah untuk mennalangi bank-bank dan pengusaha yang sebelum covid memang sudah mau bangkrut akibat serangan produk impor dari China.

“Cobalah Kangmas Joko Widodo bijak karena Perpres kenaikan iuran BPJS Kesehatan bikin rakyat banyak makin sebel dan nyumpahin Kangmas loh. Apalagi tidak ada kepastian Kangmas sanggup bisa menciptakan perdamaian sama virus corona,” demikian Arief Poyuono.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan