IDTODAY.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membiarkan komprador menguras Aset bangsa atas sikap diam kasus korupsi yang merugikan triliunan rupiah.

“Diamnya Jokowi adalah sinyal bahwa ia membiarkan komprador-komprador bekerja leluasa menguras aset bangsa,” kata wartawan senior Agustinus Edy Kristianto di akun Facebook-nya.

Kata Agustinus, diamnya Jokowi bukan wujud bijaknya seorang pemimpin.

Diamnya Jokowi adalah cermin kualitas diri yang sesungguhnya bahwa ia tak mau mengoreksi penyimpangan-penyimpangan dalam pemerintahan.

Baca Juga:  Faisal: Tanpa Langkah Strategis, RI Bangkrut Sebelum Era Jokowi Usai!

“Jadi jangan bicara lagi soal mental yang direvolusi,” ungkapnya.

Agustinus juga tidak heran jika laporan ProDem mengenai dugaan nepotisme skandal PCR yang melibatkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan tidak diterima oleh Polda Metro Jaya.

“Polisi adalah aparat penegak hukum yang berada di bawah kekuasaan eksekutif. Penegakan hukum dipengaruhi oleh corak kekuasaan di atasnya, terlepas dari persoalan pemenuhan unsur pidananya,” papar Agustinus.

Laporan Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) ke KPK juga saya pikir bakal senasib, terlepas dari lengkap tidaknya bukti yang dilaporkan.

“Sebab, sepanjang yang saya tahu, dugaan korupsi di Rekind juga ada barangnya di KPK, tapi terkesan mangkrak. Begitu juga dugaan korupsi program Kartu Prakerja berkaitan dengan biaya pelatihan Rp5,6 triliun,” jelasnya.

Sumber: suaranasional.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan