IDTODAY.CO – Setelah pembahasan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) ditunda, kini giliran biang kerok pengusul dan pendukung pasal-pasal “pemerasan” Pancasila diburu publik.

Tidak main-main, gelombang besar agar RUU HIP dibatalkan semakin menguat. Waketum MUI KH Muhyiddin Junaidi telah mengultimatum, jika metode persuasif untuk menolak RUU HIP gagal, MUI memiliki opsi al masiroh kubro (demo besar).

“Apabila persuasi tidak membuahkan hasil, maka MUI memiliki opsi al masiroh kubro (demo besar),” kata Kiai Muhyiddin dalam webinar, Rabu (17/06).

PDIP yang diduga sebagai pengagas RUU HIP berikut pasal-pasal kontroversial, mulai ‘buang badan’. Di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) (16/06), politisi PDIP Ahmad Basarah menyatakan PDIP bukan pengusul RUU kontroversi itu.

Baca Juga:  Ketum ICMI Minta Presiden-Pimpinan Partai Cabut RUU HIP Dari Prolegnas

Sindiran keras dilontarkan politisi Demokrat Taufiqurahman. Di akun Twitter @taufiqrus, Taufiq menulis: “Partai pake nama demokrasi tapi ketua umumnya sejak berdiri gak pernah ganti, teriak paling Pancasila tapi sekarang malah mau mendegradasi Pancasila.”

Sebagai salah satu parpol yang keras menolak pembahasan RUU HIP, politisi dan kader Partai Demokrat terus menyuarakan penghapusan RUU HIP.

Tuntutan kader-kader Demokrat kini mengarah ke pihak-pihak yang selalu ‘teriak-teriak’ “Saya Pancasila”, tetapi bungkam saat Pancasila bakal didegradasi via RUU HIP.

Politisi Demokrat Redy Susilo di akun @MrRedy74 menulis: “Ngakunya Saya Indonesia, Saya Pancasila. Giliran Pancasila diperas-peras pada mingkem trus ngilang.” @MrRedy74 menyertakan poster konser musik peringatan Hari Lahir Pancasila ke-72 yang digawangi band Slank.

Deputi Isu dan narasi DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana juga menantang siapa saja yang memasang foto status atau profil picture (PP) di sosmed “Saya Indonesia, Saya Pancasila” untuk bicara.

Baca Juga:  Korlap Aksi Tolak RUU HIP Di DPR Diperiksa Polda Metro Jaya, Ada Apa?

“Yang pasang foto status “Saya Indonesia, Saya Pancasila” pada kemana ya? Kok tiba-tiba hilang begitu ada yang mau otak-atik Pancasila? Rakyat monitor,” tulis Panca di akun @panca66.

Penulis Jonru Ginting dengan tegas menyatakan, yang berkoar-koar “Saya Pancasila” ternyata ingin melemahkan Pancasila.

“Yang berkoar-koar “Saya Pancasila”, ternyata ingin melemahkan Pancasila. Yang dituduh anti Pancasila, justru menjaga kemurnian Pancasila. Jadi sekarang kita tahu, siapa yang tulus mencintai negeri ini, dan siapa yang ingin merusak Indonesia,” tulis Jonru di akun @JonruGintingNew.

Sumber: itoday

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan