Dorong AHY Hadapi Anies, Manuver Kubu Moeldoko Alihkan Isu Kekalahan

Kubu Moeldoko melalui juru bicaranya, Muhammad Rahmad mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 mendatang. (Foto: SINDOnews)

IDTODAY.CO – Pernyataan kubu Moeldoko agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 dinilai sebagai manuver politik. Tetapi hal itu memang sah dan wajar dalam permainan politik.

“Usulan kubu Moeldoko yang usulkan AHY nyalon Gubernur DKI Jakarta lagi tentu bisa dibaca sebagai bagian manuver politik dan sah-sah saja secara demokrasi,” ujar Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam kepada SINDOnews, Senin (5/4/2021).

Kubu Moeldoko mengajukan pencalonan AHY sebagai cagub DKI untuk menguji elektabilitas putra pertama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Kubu Moeldoko “menantang” seberapa besar sebenarnya dukungan publik terhadap AHY bila dihadapkan dengan Anies Baswedan sebagai petahana.

Arif juga berpendapat bahwa usulan dari kubu Moeldoko itu juga bisa dilihat sebagai upaya mengalihkan perhatian publik dalam konflik Partai Demokrat. Terlebih, upaya kubu Moeldoko untuk mendapatkan pengakuan pemerintah gagal. Bisa dikatakan, pernyataan kubu Moeldoko adalah bentuk komunikasi politik untuk mengalihkan “kekalahan” dalam perebutan Partai Demokrat.

Bila benar mencalonkan diri di Pilgub DKI , bagi AHY ini bukanlah yang pertama. Pada 2017 dia pernah maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada 2017 berpasangan dengan Sylviana Murni.Namun perolehan suara pasangan ini jauh dari ekspektasi. Dukungan untuk AHY-Sylvi kalah lumayan jauh dibandingkan Anies Baswedan – Sandiaga Salahuddin Uno maupun Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat.

Kubu Moeldoko melalui juru bicaranya Muhammad Rahmad mengusulkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 mendatang. Usulan itu pun tidak diambil pusing oleh loyalis AHY.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai tidak ada yang perlu ditanggapi dari usulan pendukung Moeldoko itu. Bahkan, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Andi Nurpati mengingatkan agar kubu Moeldoko tidak mengatur-atur partainya.

Baca Juga: Terjadi Bencana Alam di NTT, PKS: Semoga Jokowi Lekas Bantu Warga Terdampak Bencana

Sumber: sindonews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan