IDTODAY.CO – Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, ikut mempertanyakan kinerja staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menyebut keberadaan stafsus milenial ini semakin tenggelam setelah polemik Kartu Prakerja.

“Keberadaan stafsus milenial @jokowi ke mana ya? Habis gonjang ganjing dapat proyek pelatihan kartu pra kerja triliunan rupiah, langsung menghilang,” cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat, Senin (1/11/2021).

Bahkan, ia pun juga mengungkapkan besaran gaji stafsus milenial Jokowi yang mencapai Rp50 juta.

Baca Juga:  Tak Ditemui Jokowi Meski Diguyur Hujan, Demonstran: Rezim Peduli Orang Kaya Dibanding Rakyat Biasa

Namun, menurut dia, dengan besaran gaji tersebut hingga kini tidak jelas kinerja mereka.

“Punya gaji lebih dari 50 juta pula, tapi tak jelas ngapain. Sementara ada rakyat miskin sakit dan mati kelaparan di pinggir jalan,” sebutnya.

Sebelumnya, Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Andi Wahyudin menilai, belum ada manfaat dari keberadaan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden saat ini.

Justru, menurut pria yang akrab disapa Wahyu itu, yang terdengar malah ada stafsus milenial melontarkan pernyataan kontroversial.

“Tidak ada kontribusi yang nyata dari stafsus milenial yang dirasakan kaum milenial, jadi lebih baik dibubarkan saja. Stafsus milenial ini nggak ada kontribusinya yang nyata, hanya menghabiskan anggaran,” ujarnya dalam diskusi daring yang digelar Jakarta Journalist Center dengan tema ‘Sumpah Pemuda 28 Oktober, Memasuki Revolusi 4.5’, Jakarta, Sabtu, 30 Oktober 2021.

“Kami yang berharap stafsus milenial kontribusi yang banyak untuk kaum milenial. Dari mereka diharapkan ada wajah kebijakan untuk yang hadir bagi milenial,” katanya.

Baca Juga:  Iwan Sumule: Menteri Berbisnis PCR Bisa Dipenjara 12 Tahun

Diketahui, Presiden Joko Widodo menunjuk 7 anak muda, yani Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda Putra, dan Aminudin Ma’ruf sebagai stafsusnya.

Namun, dua stafsus yakniAdamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan, resmi mengundurkan diri.

Sumber: wartaekonomi.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan