IDTODAY.CO – Ekonom senior Rizal Ramli angkat bicara soal persidangan Habib Rizieq Shihab (HRS) di PN Jakarta Timur, yang disinyalir pengadilan politik yang mengikuti keinginan kekuasaan.

Rizal Ramli mengatakan pengadilan yang dialami HRS bukan pengadilan hukum biasa, melainkan pengadilan politik.

Dia sempat meminta eks Imam Besar FPI itu agar berhati-hati menyampaikan tujuan saat kembali ke Indonesia. Menurutnya, HRS bisa jadi target begitu menggaungkan revolusi.

“Saya katakan hati-hati, karena kalau mau pulang ke Indonesia dengan tujuan memimpin revolusi pasti akan dijadikan target oleh yang kuasa,” ujar Rizal Ramli saat berbincang dengan Neno Warisman dalam video yang beredar.

Mantan Menko Kemaritiman itu lantas mengingatkan tentang peristiwa people power di Filipina. Ada tokoh oposisi yang ditembak aparat di dalam pesawat ketika tiba di negaranya. Insiden itu menyulut massa hingga akhirnya Presiden Ferdinand Marcos tumbang.

“Pesan ini mungkin disampaikan oleh teman-teman sehingga ketika mendarat di Cengkareng, pidato Habib diubah mau memimpin revolusi akhlak,” tutur Rizal Ramli.

“Saya baca itu, wah senang. Yang kuasa pun akan senang. Karena kalau hanya khotbah revolusi akhlak enggak ada masalah. Tapi Habib 3 hari-4 hari kemudian nyerang (mengkritik) lagi, ya akhirnya jadi targetlah,” terang dia.

Baca Juga: Buzzer Bungkam Soal Kasus Korupsi, Tengku Zulkarnain: Apa Memang Pro Maling?

Sumber: jitunews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan