IDTODAY.CO – Kegiatan pengajian jelang Ramadhan di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang batal dilakukan karena berbau radikalisme disoroti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Ketua Umum DPP KNPI, Lisman Hasibuan mengatakan, pihaknya meminta agar persoalan ini dievaluasi secara menyeluruh oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Pasalanya, Lisman menilai ada koordinasi yang tidak berjalan antara direksi seperti direktur utama, direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan direktur umum, dengan Badan Kerohanias Islam (Bakis) dan jajaran komisaris terkait acara pengajian Ramdhan ini.

“Hal ini tidak boleh di biarkan, KNPI akan melakukan aksi unjuk rasa pekan depan baik di Kementerian BUMN maupun di PT Pelni agar Menteri BUMN Erick Thohir bertindak untuk memecat direktur utama serta direktur SDM dan umum,” ujar Lisman dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (12/4).

Lebih lanjut, Lisman menilai masalah ini sebagai satu hal yang serius dan tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi masalah besar dikemudian hari.

Apalagi katanya, jika melihat dasar permasalahan yang terjadi disebabkan pola koordinasi antar pihak di dalam perusahaan milik negara tersebut, yang seharusnya mengikuti Satandar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan.

Maka dari itu, dia berharap kejadian di PT Pelni tersbut bisa menjadi pembelajaran bagi BUMN dan anak perusahan BUMN yang lain. Hal ini menurut Lisman, sejalan dengan semangat KNPI yang mnedukung pemerintah termasuk BUMN membersihkan kelompok radikal yang masih ada di lingkaran aparatur pemerintahan.

“Tentunya hal ini jangan dibiarkan saja mengingat sangat membahayakan bagi bangsa dan negara,” demikian Lisman menambahkan.

Kekinian, Komisaris independen PT Pelni (Persero), Dede Budhyarto, akhirnya menyampaikan permintaan maaf usai keributan di media sosial yang sempat terjadi terkait dengan pembatalan acara kajian dan dakwah Ramadan di perusahaan plat merah itu.

Dalam video yang diunggah di akun Twitter pribadinya @kangdede78, Dede terlihat mendatangi Ketua bidang pengurus MUI Pusat, Cholil Nafis, yang menjadi salah satu pendakwah dalam kajian tersebut.

“Alhamdulillah saya hari ini dapat silaturrahmi dengan Kyai @cholilnafis untuk tabayyun dan minta maaf terkait “kegaduhan” yang sempat muncul kemarin,” ujar Dede di video unggahannya.

Dede lantas menjelaskan bahwa pengajian Ramadan yang diselenggarakan oleh PT Pelni (Persero) akan tetap berjalan dengan meminta Cholil Nafis untuk menjadi pembimbing acara tersebut.

“Saya jelaskan kajian & dakwah di @pelni162 tetap berjalan & meminta kesediaan Yai Cholil selaku Ketua Bidang Dakwah MUI membimbingnya,” tutur Dede Budhyarto melanjutkan.

Komisaris independen PT Pelni itu menegaskan bahwa acara pengajian tersebut tidak dibatalkan, pihaknya hanya membatalkan isi dari flyer yang sebelumnya memuat beberapa ulama sebagai pengisi acara.

Baca Juga: SBY Daftarkan Merek Dan Lukisan Partai Demokrat, Pakar: Harus Dibedakan, Mana Aset Pribadi Dan Kepentingan Partai

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan