Kudeta Jokowi Gak Hanya Susah, tapi Jahat Itu Orang

Presiden Jokowi Marah Besar, Bupati/Walikota Simpan Rp 220 Triliun di Kas Pemda Padahal Rakyat Butuh,(KOMPAS.COM/WISNU WIDIANTORO)

Isu pemakzulan Presiden Jokowi mencuat sejak pekan lalu. Terbaru, muncul isu kudeta untuk merebut kekuasaan.

Bahkan disebutkan bahwa pihak yang hendak melalukan kudeta itu merupakan salah satu faksi di dalam internal pemerintahan.

Menganggapi hal itu, pengamat politik Hendri Satrio menyebut, pemakzulan dan kudeta dalam sebuah pemerintahan adalah hal biasa.

Demikian disampaikan pendiri lembaga survei KedaiKopi ini kepada RMOL, Jumat (5/6/2020).

“Ya, kalau tuduhan seperti itu ada terus. Yang namanya kekuasaan pasti ada yang pengen mencoba mengganggu kekuasaan itu,” bebernya.

Baca Juga:  Arief poyuono Sesalkan Parpol Pendukung Jokowi Ngerecoki Kartu Prakerja

Akan tetapi, pria yang akrab disapa Hensat ini menegaskan bahwa hal tersebut mustahil dilakukan.

Pasalnya, Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki sederet aturan cukup rumit, terlebih terkait pemakzulan presiden.

“Indonesia ini negara hukum, tidak mudah menggulingkan seorang presiden,” tegasnya.

Ia juga meyakini bahwa perangkat negara juga tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

“Sampai hari ini masih percaya, bahwa BIN kita akan menjaga presiden, dan bisa memetakan mengidentifikasi orang-orang yang coba menggulingkan presiden,” bebernya.

Baca Juga:  Jokowi Bicara Soal Penanganan COVID-19: Strategi Pemerintah Sejak Awal Mencari Titik Keseimbangan

Kendati demikian, Hensat mengingatkan, BIN tetap harus bisa mengeliminir isu pemakzulan dan kudeta yang muncul.

kelangsungan negara.

“Karena setelah itu banyak pekerjaan rumahnya enggak akan mudah,” jelasnya.

Karena itu, ia menyarankan semua pihak agar menghormati pemerintahan yang sah dan menjalankan aturan demokrasi yang sudah berjalan.

“Kita tunggulah sampai 2024, jangan guling-gulingkan gitu, enggak bagus,” tekan dia.

Menurutnya, pihak yang ingin melalukan pemakzulan atau kudeta terhadap pemerintah yang sah adalah tidak elok.

Baca Juga:  M Nuh Ceritakan Kronologi Jadi Pemenang Lelang Motor Jokowi

“Jahat itu yang mau gulingkan pemerintah yang sah sebelum waktunya,” pungkasnya.

Sebelumnya, pengamat politik Boni Hargens mengungkap ada empat faksi yang hendak melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.

Sementara Haris Rusly Moti mengaku dirinya mendapat informasi adanya faksi di dalam pemerintahan yang ingi mengambil alih kekuasaan.

Malah, Haris menyebut bahwa skenario yang akan digunakan adalah seperti 2001 silam saat Megawati Soekarnoputri menggeser Gus Dur.

Sumber: pojoksatu

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan