IDTODAY.CO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluapkan emosinya ke dua perusahaan milik negara yakni Pertamina dan PLN yang berada di bawah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir karena ruwetnya birokrasi menghambat laju investasi.

“Sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan juga ada di BUMN kita sendiri,” kata Jokowi yang dikutip dari Channel YouTube Sekretariat Negara, Minggu 21 November 2021.

Selanjutnya, Jokowi dengan latar belakang kerja lapangan yang dimiliki mengaku kadang ingin marah dan melakukan sesuatu saat melihat ribetnya proses di birokrasi.

“Saya ini orang lapangan ya, kadang-kadang pingin marah untuk sesuatu yang saya tahu tapi kok sulit banget dilakukan. Sesuatu yang gampang tapi kok sulit dilakukan, kok nggak jalan-jalan,” kata Jokowi.

Baca Juga:  Covid-19 Masih Mengintai, Jokowi: Kenaikan Kasus itu Ada Meski Kecil

Lebih lanjut menurut Jokowi, posisi-posisi tersebut harus terus diperbaiki dengan profesionalisme yang dimiliki para pejabat dan komisaris di lingkungan BUMN, khususnya Pertamina dan PLN.

“Setiap penugasan itu harus dihitung konsekuensinya, bagi PLN dari tarif seperti apa, bagi Pertamina, terutama untuk premium dan elpiji seperti apa, dan itu disampaikan transparan dan terbuka, blak-blakan,” ungkap Jokowi.

Kemudian dijelaskan bahwa maksud Jokowi dengan kata ‘blak-blakan’ adalah dihitung dengan angka-angka dan dikalkulasikan secara logis.

“Itu nanti kalau mau ke sekuritisasi akan ketahuan harganya kemahalan, harganya nggak. Sulit untuk disekuritisasi, karena apa ya itu mentang-mentang ada penugasan, numpang. Ini yang harus kita hindari, kalau kebangetan ya akan saya lakukan tindakan,” kata Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung menilai sikap presiden memarahi anak buahnya dalam hal ini di lingkungan Kementerian BUMN yaitu Pertamina dan PLN sebagai bentuk frustasi.

“Kalau nggak frustasi, ya putus asa itu, dua-duanya menimbulkan politainment juga, karena kita menonton seseorang yang punya kemampuan untuk mengatur kabinetnya, mesti marah di depan publik,” katanya di Channel YouTube Rocky Gerung Official.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai itu potret ketidakmampuan dan ketidakberanian Jokowi untuk menindak tegas para menteri yang tidak bisa bekerja membereskan masalah birokrasi.

“Sebetulnya diem aja di kabinet, terus mulai pecat satu-satu secara diem-diem, ini mesti marah dulu nih, ya tentu konteksnya adalah beliau sebagai presiden jengkel, kenapa menterinya berani mengkritik dia,” ungkap Rocky Gerung, dilansir dari CNBC Indonesia.

Sebab menurut Rocky Gerung, sebelumnya Erick Thohir sempat membuka aib Jokowi terkait kebijakan harga tes PCR untuk perjalanan.

“Kan secara tidak langsung, Erick Thohir mau mengatakan yang memutuskan harga PCR itu bukan saya, juga bukan pasar, tapi kehendak presiden, karena presiden yang memimpini kabinet,” sindir Rocky Gerung.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan