IDTODAY.CO – Pengamat politik Ray Rangkuti menilai sudah seharusnya Presiden Joko Widodo tidak memberikan legitimasi bagi menterinya untuk merangkap jabatan, terlebih memberikan restu. Hal ini berkaitan dengan etika dan bagian dari upaya reformasi birokrasi.

“Sikap Presiden Jokowi yang membiarkan hal ini terjadi, juga tidak tepat. Ini semata bukan persoalan kinerja menterinya, tapi juga soal etika jabatan dan kesadaran membangun komposisi pemerintahan yang beradab,” ujar Ray Rangkuti pada Senin (20/2/2023).

Baca Juga:  Jokowi Sebut 7 Bulan RI Membuktikan Mampu Mengatasi Masalah Corona

Ia menilai bahwa Jokowi telah menghidupkan kultur orde baru saat para pejabat merangkap jabatan dan turut berkontribusi pada lambannya birokrasi yang dampaknya bisa dirasakan sampai saat ini. Bukannya memperbaiki, menurutnya Jokowi justru bersikap sebaliknya.

“Oleh karena itu, kita meminta presiden segera mengoreksi hal ini,” lanjutnya.

Ray menyoroti dua menteri kabinet Indonesia Maju yang berkecimpung menjadi pengurus PSSI. Keduanya juga telah bertemu Presiden di Istana Negara.

Baca Juga:  Di Peringatan Pramuka-59, Jokowi Ingatkan Disiplin di Era Pandemi

Erick Thohir menegaskan pemerintah tidak akan mengintervensi PSSI sementara Zainudin Amali juga mengaku sudah direstui Jokowi.

Menurutnya, membiarkan menteri merangkap jabatan merupakan hal yang tidak etis. Terlebih, dua menteri menjabat sebagai pengurus dalam satu organisasi yang sama.

“Sangat tidak tepat. Bahkan amat tidak tepat dua menteri menjadi pengurus dalam satu organisasi olah raga yang sama yaitu PSSI,” pungkasnya.

Sumber: suara

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan