IDTODAY.CO – Apresiasi tinggi disampaikan tokoh nasional DR. Rizal Ramli atas hasil karya seni mural kolaborasi 10 seniman jalanan (street artist) bertajuk “On & Off Pressure” yang terpampang di tembok dengan total luas 1.500 meter persegi yang tersebar di tujuh titik di perumahan Alam Raya, Tangerang, Banten.

Ada satu gambar yang membuat langkah Rizal Ramli terhenti saat menyusuri lukisan-lukisan mural tersebut pada Selasa (9/11). Yaitu pada gambar seorang perempuan renta yang tengah memikul barang dagangannya.

Baca Juga:  Sentil Jokowi soal Ibu Kota Baru, RR: Benarkah untuk Rakyat atau Mempersiapkan Beijing (China) Baru?

Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid itu terkesima lantaran gambar tersebut disertai grafiti bertuliskan “Bagaimana Tega Kalian Mencuri Uang Kami?”.

“Ini adalah suatu fakta bahwa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat kecil masih menjadi sebuah mimpi dan jauh dari harapan,” tuturnya.

Ironisnya, sambung Rizal Ramli, ada segelintir pejabat sekarang ini yang seolah tak punya rasa malu memanfaatkan kapasitasnya untuk mencari untung di tengah kesusahan masyarakat yang mengalami dampak pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Kalau Luhut Ngajak Bang RR Diskusi Minta Masukan, nggak Usah Ngundang, Searching Google Banyak Di Sana

“Ekonomi masyarakat sedang susah akibat pandemi Covid-19, kok tega-teganya ada pejabat yang mencari untung dari bisnis PCR. Padahal sebelumnya ada juga pejabat yang tersandung korupsi bansos,” sesal mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu.

Pada kesempatan yang sama, kurator acara, Bambang Asrini, mengatakan, di bulan Juli hingga September 2021, seni mural sempat kembali distigma sebagai aksi “vandalisme”.

Karya-karya itu juga sempat disampirkan dalam isu politik yang kental. Maka, helatan acara ini ingin menyampaikan pesan bersama bahwa seni jalanan hadir secara majemuk dan merdeka.

“Seniman street art ini niscaya terhubung dengan isu apapun, dari pengalaman personal yang abstrak, politik, lingkungan hidup, keadilan sosial, popularitas dalam kehidupan urban dan konsumerisme (isu urban life) sampai kusutnya kehidupan kota besar dalam ruang kesetaraan warga,” kata Bambang.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan