IDTODAY.CO – Panitia debat antara ekonom senior Rizal Ramli dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kegiatan debat soal utang negara yang dijadwalkan pada Rabu (24/6/2020) tidak terlaksana.

Adamsyah Wahab alias Don Adam selaku promotor debat dari ProDem mengumumkan hal tersebut di channel Youtubenya yang berjudul “Rizal Ramli menang WO atas LBP”.

“Semua ini bermula pada tanggal 2 Juni 2020 dimana pak LBP melontarkan tantangan berdebat tatap muka kepada pengkritik utang negara,” ujar Don Adam dikutip Wartakotalive.com, Rabu (24/6/2020).

Don Adam menyebut, pihak LBP menolak digelarnya debat secara terbuka.

“Pada akhirnya berakhir anti klimaks. Pihak LBP menolak. Apalagi dalam hal ini, justru sang tentara yang menantang duluan. Apakah itu pantas dilabeli ‘menjilat ludah sendiri?’ Orang bicara soal utang, kalau nggak ngerti nggak usah ngomong,” terangnya bernada menyindir.

Diberitakan sebelumnya, Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengiyakan tantangan debat yang diserukan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Sebagai sebuah syarat, jika Luhut dan seluruh menteri bidang ekonomi kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalah, mereka diharuskan melepaskan jabatannya.

Hal itu disampaikan Adhie Massardi yang menjadi perwakilan Rizal Ramli, saat menggelar konferensi pers bersama Jaringan Pro Demokrasi (ProDem) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10/6/2020).

“Rizal Ramli ini kan bukan tokoh kaleng-kaleng.”

“Ketika dia mau keluar menantang kabinet tim ekonomi itu, ada yang harus dipertaruhkan,” katanya.

“Jadi kemarin Bang Rizal Ramli bersedia bahwa kalau dia kalah dia tidak akan mengkritik kebijakan ekonomi pemerintahan.”

“Tetapi kalau tim ekonomi Joko Widodo yang kalah, dia minta semua tim itu untuk mundur, dan ini juga bukan barang baru,” lanjut Adhie.

Baca Juga:  Utang lagi, Rizal Ramli Tuding Adanya SPG IMF di Lingkungan Istana: Dasar SPG IMF

Rizal Ramli membolehkan Luhut mengajak seluruh menteri bidang ekonomi Kabinet Indonesia Maju.

Seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan menteri lainnya.

“Sehingga masyarakat juga melihat kebijakan ini sungguh-sungguh memperhitungkan rakyat atau tidak.”

“Jadi dengan demikian kan akan lahir tradisi bahwa setiap kebijakan pemerintah itu mempertaruhkan nasib rakyat dan nasib pembuat kebijakannya.”

“Jadi kalau dia bikin kebijakan, kemudian debat, kemudian kalah, lalu kemudian dibikin lagi kebijakan yang ngawur, nah, kita ingin menyetop kebijakan-kebijakan yang bermasalah itu.”

“Jadi pembuat kebijakan kalau membuat kebijakan tidak benar, konsekuensinya dia harus mundur,” imbuhnya.

ProDem selaku penyelenggara debat mewacanakan debat akan berlangsung pada Rabu 24 Juni 2020.

“Dua minggu dari sekarang saya sudah tetapkan.”

“Untuk tempat saya menunggu konfirmasi dari pihak Luhut Binsar Pandjaitan yang nanti ProDem akan menyurati beliau,” kata Adamsyah Wahab, perwakilan ProDem di lokasi yang sama.

Mengenai teknis berdebat, Adamsyah menjelaskan, ProDem akan meniru teknis debat Pilpres Amerika Serikat.

“Yaitu silakan mereka berdebat dengan fokus ekonomi.”

“Ini debat yang sangat bisa menggali luar biasa sisi dari Pak Rizal maupun sisi dari intelektualitas dari Pak Luhut,” jelasnya.

Kata Adamsyah, debat nanti juga akan ditengahi oleh juri.

Juri akan diambil masing-masing dari pihak Rizal Ramli, Luhut Binsar Pandjaitan, serta dari ProDem.

“Juri itu nanti formatnya saya minta tim dari dia dan tim dari Bang Rizal untuk ketemu dengan saya dan tim saya, untuk memformulasikan format.”

“Tapi biar fair, saya minta nama-nama juri dari mereka dan nama-nama juri dari Bang Rizal, dan nanti juga ada juri dari tim saya.”

Baca Juga:  Fadli Zon Desak Luhut Cabut Ucapan dan Minta Maaf Soal Korban COVID-19

“Sementara format teknis yang detail nanti akan kami sampaikan satu atau dua hari sebelum debat berlangsung,”beber Adamsyah.

LBP sempat undang Rizal Ramli

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi memastikan Luhut Pandjaitan siap berdebat Rizal Ramli.

Terkait dengan hal itu, pihak Kemenko Kemaritiman dan Investasi telah mengundang Rizal Ramli melalui pesan singkat untuk hadir dalam debat tersebut.

Selain Rizal Ramli, Luhut pun turut mengundang Dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Djamester Simarmata, Kamis (11/6/2020), pada pukul 09.30 WIB.

Djamester sendiri juga turut serta ingin melakukan perdebatan ke Luhut terkait Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia.

“Rencananya kami akan mengundang beliau dalam minggu ini untuk berdiskusi melihat analisis data-data yang disampaikan dan dasar-dasar keilmuan yang digunakan. Dari kami sudah sampaikan jadwalnya, tinggal tunggu konfirmasi Pak Djamester,” ujar Jodi kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Lebih lanjut Jodi mengatakan, Djamester selama ini kerap memberikan masukan terhadap pemerintahan kabinet Presiden Joko Widodo.

Soal masukkan tersebut itulah, Luhut mengundang langsung tatap muka terhadap Djamester.

“Kita kan mau diskusinya ilmiah. Pak luhut sangat mengapresiasi permintaan dari Djamester Simarmata, beliau sudah memberikan pesan kepada kami concern-concern beliau dilengkapi dengan data-data yang lengkap serta analisis berdasarkan penelitian,” ujarnya.

Rizal Ramli sempat menolak hadir memenuhi undangan dari pihak Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hari Kamis (11/6/2020) ini.

Pihak Rizal Ramli beralasan, undangan tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan awal lantaran ia hanya diundang untuk berdiskusi di kantor LBP.

Sementara, sedari awal, pihak Rizal Ramli menjawab tantangan debat dari Luhut Binsar Pandjaitan dengan syarat debat dilakukan secara terbuka agar masyarakat bisa ikut mengikuti materi perdebatan.

Baca Juga:  Desak Pemerintah Tak Remehkan Sikap Diam Masyarakat, Rizal Ramli: Bisa Jadi Bom Waktu

Adapun, disampaikan pihak LBP, debat diundur menjadi tanggal 24 Juni. Sedangkan undangan hari Kamis ini adalah untuk diskusi.

Rizal Ramli menyebut Luhut tidak berkoordinasi dengan dirinya trkait perubahan jadwal tersebut.

“Ya enggaklah (tidak akan hadir). Itu mah ngawur, (keputusan) sepihak,” kata Rizal Ramli dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Sementara itu, Adhi Massardi selaku perwakilan dari pihak Rizal Ramli mengungkapkan, undangan yang dilayangkan kepada Rizal Ramli adalah untuk datang ke kantor Luhut Binsar Pandjaitan pada Kamis hari ini pukul 09.30.

Adhi menyatakan, Rizal Ramli menolak undangan tersebut karena menilai saat ini bukan saatnya lagi untuk berdiskusi mengingat ia sudah banyak sekali menyampaikan saran dan solusi ekonomi untuk pemerintah.

“Kalaupun harus berdebat harus dilakukan secara terbuka untuk publik dan harus dengan tim ekonomi,” kata Adhi dalam surat yang dikirim kepada panitia debat dari ProDem, Don Adam, dikutip Wartakotalive.com, Kamis (11/6/2020).

Kehadiran tim ekonomi yang mendampingi LPB, kata dia, penting karena utang negara bukan domain kebijakan di bawah Menko Maves, melainkan Menteri Keuangan.

Dan mustahil, kata Adhi, Menko Maves Luhut Binsar mempertanggungjawabkan kebijakan utang negara termasuk, misalnya, kenapa bunga pinjaman untuk Indonesia bunganya lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara yang secara ekonomi kemampuannya berada di bawah Indonesia.

“Kemudian ada mekanisme kalah dan menang sebagai pendidikan kematangan dalam berdemokrasi, baik bagi masyarakat dalam hal ini pengkritik maupun pembuat kebijakan untuk memahami konsekuensinya,” imbuhnya.

Adhi Massardi justru menduga, undangan pertemuan pada Kamis ini hanya bagian dari keinginan pihak LBP untuk mendapatkan kisi-kisi debat yang akan digelar oleh ProDem.

Sumber: tribunnews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan