IDTODAY.CO – Pengamat Politik Rocky Gerung memberikan sindiran menohok atas keterlibatan dua menteri di kabinet Presiden Jokowi yang diduga mencari keuntungan pada bisnis tes PCR.

Rocky Gerung mengatakan jika saat ini kabinet Jokowi merupakan kabinet pencari rente.

Diketahui dua menteri yang diduga terlibat dalam bisnis PCR tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Luhut dan Erick dikaitkan dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Perusahaan ini mengklaim memiliki laboratorium terbesar dan tercepat dalam pelayanan tes PCR.

Baca Juga:  Sebut Istana Cemas, Rocky Ungkap Pendanaan Bubarkan Reuni 212: Ada Perintah Tersembunyi

“Dari awal kabinet isinya pencari rente, semua menteri rent seeking itu, rent seeker yang memang didiamkan oleh Presiden Jokowi,” ujar Rocky dalam video yang diunggah pada kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu 7 November 2021.

Ia berpendapat harusnya Presiden Jokowi mengetahui sejak awal bahwa kabinet yang dibentuknya ingin mengembalikan dana-dana kampanye yang mereka pakai untuk keperluan Pilpres.

Bagi Rocky, sikap pejabat yang mengintai keuntungan bisnis bukanlah barang baru. Sebab dia mengatakan jika nanti perubahan kekuasaan, maka bisa jadi satu kabinet akan masuk pengadilan.

“Bahwa akan ada akal sehat juga untuk menelanjangi mereka. Apa keropos kecil itu, ya putusan Mahkamah Konstitusi yang nggak pernah dia prediksi itu akan dibatalkan,” ucap Rocky Gerung.

Mantan Dosen UI ini menambahkan jika berbuat curang dalam politik adalah hal yang mudah. Hal itu akan diingat dalam peristiwa kecil yang akan dipakai untuk membongkar persekongkolan besar.

Baca Juga:  Keras, Rocky Gerung Kritik Tuntutan Jaksa 1 Tahun Penjara: Air Keras Buat Mata Keadilan

Rocky juga memberikan contoh persoalan seperti yang saat ini sedang terjadi, yaitu mahalnya harga tes PCR. Tetapi hal itu akan berlanjut menjadi persoalan yang lebih besar.

“Itu cuman pertanyaan akuntansi kecil lalu dibongkar, modalnya berapa sih, untungnya berapa sih, boleh-boleh aja, tapi kalau sudah berlebihan dianggap sudah rencana merampok uang rakyat,” tandasnya.

Sumber: terkini.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan