Soal BuzzeRp Pendukung Jokowi, Rizal Ramli: Mereka Dipelihara oleh Kekuasaan

Ekonom Senior Rizal Ramli (Foto: TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Ekonom senior, Rizal Ramli tampaknya mulai gerah dengan serangan buzzer pendukung pemerintah atau Presiden Joko Widodo.

Dalam unggahan di media sosial Twitter milinya, mantan Menko Perekonomian era Gus Dur ini menyebut buzzer pemerintah dengan sebutan BuzzerRP.

“BuzzerRP menghadirkan ilusi, mempabrikasi kebohongan demi kebohongan, memecah belah anak bangsa, dan akhirnya merusak fondasi demokrasi. Mereka dipelihara oleh kekuasaan. Cc @jokowi Mas @Dr_Moeldoko,” tulis Rizal Ramli, Jumat (5/6/2020).

Tak sampai di situ, Rizal yang getol mengkritik rezim pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini menyebutkan keberadaan buzzer justru merusak citra pemerintah.

Baca Juga:  Ragu IKN Nusantara Bakal Terwujud, Rizal Ramli: Angin Surga Palsu Doang

“@jokowi tidak mentertibkan buzzerRP dan influenser2 nora sehingga rusak citra Jokowi. YLBHI menyayangkan @jokowi tak mau tertibkan para buzzerRP padahal sangat merusak dan menodai citra istana Jokowi sendiri,” ungkapnya.

“Saya mau tanya apakah jika BuzzerRP dan influenser2 nora, yg merupakan sampah demokrasi, yg terus memecah bangsa dihapuskan /tidak dibiayai lagi oleh financier2 @jokowi akan lebih baik untuk image
@jokowi dan kesatuan bangsa?” cuitan Rizal lainnya.

Sebagai mantan Menko Kemaritiman tahun 2015 (periode pertama Presiden Jokowi), Rizal mengaku mendapat serangan dari pendukung Joko Widodo di media sosial denga tiga kata.

“Ketika buzzerRP hanya punya 3 kata untuk menyerang RR: nyinyir, pecatan, tua — susah untk tidak menduga IQ mereka <60. Klo soal pecatan, yg minta2 RR jadi Menko itu sampai 3X itu @jokowi. Ternyata Jkw mudah dipengaruhi oleh PengPeng & Pegusaha Reklamasi. Gitu aja repot,” ungkapnya.

Seperti diketahui, buzzer adalah kata Bahasa Inggris yang berarti lonceng atau alarm. Lonceng atau alarm ini berfungsi untuk memanggil, memberitahu dan mengumpulkan orang untuk berkumpul atau melakukan sesuatu.

Baca Juga:  Rizal Ramli: Ini Waktunya Indonesia Super Power, Jangan Lagi Ngekor Politik Dan Investasi China

Dalam arti ini, buzzer bisa disandingkan dengan “kentongan” di Indonesia yang biasa digunakan sebagai lonceng atau alarm bagi warga.Fenomena buzzer atau kentongan di Indonesia kian marak ketika ada media sosial.

Seiring perkembangan internet dan media sosial kata buzzer diterapkan kepada orang atau akun media sosial tertentu yang mempromosikan kandidat, tokoh, isu, atau produk tertentu untuk diminati, dipilih dan dimiliki masyarakat.

Sumber: Fajar

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan