Soal Potensi Tsunami Setinggi 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Bamsoet Minta Pemda Banyuwangi hingga Trenggalek Waspada

Ketua MPR Bambang Soesatyo terpilih menutup sidang sidang usai pelantikan pimpinan MPR periode 2019-2024 di ruang rapat paripurna MPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/10/2019). (tirto.id/Andrey Gromico)

IDTODAY.CO – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) di sepanjang pesisir selatan Pulau Jawa agar meningkatkan kewaspadaan. Bamsoet menyampaikan hal itu mengingat perkiraan potensi tsunami setinggi 20 meter di Pantai Selatan Jawa.

Sebagai langkah awal, kata Bamsoet, mitigasi bencana, intensitas komunikasi dengan warga yang berpotensi terdampak harus segera ditingkatkan.

“Semua pemerintah daerah memang harus antisipatif karena kita sudah memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi sering menimbulkan masalah. Dan, karena ada prediksi tentang potensi tsunami di pantai selatan Jawa, saya mendorong semua pemerintah daerah bersama warga setempat di wilayah itu untuk terus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (28/9). Seperti dikutip dari detik.com (28/09/2020).

“Saya mengapresiasi inisiatif simulasi penanggulangan bencana tsunami yang telah dilakukan Pemda dan BPBD Jawa Timur pada sembilan kota-kabupaten di wilayah jalur Pantai Selatan Jawa,” imbuhnya.

Informasi tentang potensi tsunami setinggi 20 meter karena gerak simultan dua segmen lempeng bumi di zona megathrust selatan Jawa telah tersebar luas, sehingga harus mendapatkan respons segera.

Meskipun dari aspek waktu peristiwa tsunami itu belum bisa diketahui, Bamsoet meminta Pemda dan masyarakat setempat harus terus meningkatkan kewaspadaan.

Baca Juga:  Bamsoet Minta fokus dalam upaya penanggulangan Corona

“Ada sembilan kabupaten-kota di jalur Pantai Selatan yang berpotensi terdampak manakala peristiwa tsunami itu terjadi. Bahkan, sedikitnya 156 desa di wilayah Banyuwangi, Pacitan dan Trenggalek perlu mendapat perhatian khusus karena besarnya potensi ancaman tsunami tersebut,” urai Bamsoet.

Lebih lanjut Bamsoet mengatakan, kendati simulasi bencana tsunami telah dilakukan Pemda dan BPBD Jatim, upaya meningkatkan kewaspadaan masyarakat harus berkelanjutan. Ia juga menghimbau kepada semua pemda di jalur Pantai Selatan Jawa secara wajib menjalin komunikasi dengan warga secara rutin.

“Kerahkan aparatur pemda untuk terus berdialog dengan warga. Dialog yang bertujuan membangunkan kewaspadaan itu menjadi langkah awal mitigasi bencana. Dari kewaspadaan dan pemahaman atas potensi ancaman, warga diharapkan sudah siap dan tidak panik ketika peristiwa tsunami benar-benar terjadi,” saran Bamsoet.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan