IDTODAY.CO – Pernyataan kontroversial Politisi Gerindra Arief Poyouno PKI adalah mainan kadrun untuk menjatuhkan presiden Jokowi menuai kecaman dari berbagai pihak.

Tak ayal, pernyataan tersebut langsung ditanggapi dengan permintaan pemecatan dari partai Gerindra oleh Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif.

“Gerindra wajib pecat Poyuono,” kata Slamet, sebagaimana dikutip dari Teropongsenayan.com (19/06/2020).

Permintaan tersebut lantaran Slamet meyakini gerakan neo-PKI telah digerakkan kembali pasca reformasi pada 1998 dan gerakan itu saat ini telah masuk ke barisan pemerintahan dan parlemen.

Baca Juga:  Gerindra Gelar Kongres Virtual, Dahnil: Kita Akan Ajukan Ke MURI

“Kita sudah lama dan mengumpulkan indikasi-indikasi kebangkitan Neo PKI,” akunya.

Menurutnya, ucapan Arief Poyouno merupakan salah satu kebangkitan Neo PKI yang berlanjut dengan adanya RUU (Rancangan Undang-Undang) HIP (Haluan Ideologi Pancasila).

“Mereka mulai berani berusaha masuk dalam ketatanegaraan, baik melalui munculnya BPIP (Badan Pembina Ideologi Pancasila) dan sekarang menginisiasi RUU HIP yang sangat membahayakan Pancasila,” tandasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan