IDTODAY.CO – Kembali muncul isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Pengamat menilai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko harus diganti.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, menyebut Moeldoko sudah melakukan tindakan yang memalukan.

“Mestinya Moeldoko diganti. Karena sudah melakukan tindakan memalukan, dan telah mempermalukan Jokowi dan pihak Istana. Tindakan Moeldoko mengkudeta PD merupakan bentuk abuse of power,” kata Ujang kepada wartawan, Rabu (14/4).

Ujang mengatakan bahwa dengan Moeldoko di-reshuffle maka bisa membersihkan citra Presiden Joko Widodo.

“Untuk membersihkan citra Jokowi dan Istana, Moeldoko seharusnya tak dipertahankan,” katanya.

Meski begitu, Ujang menilai posisi Meeldoko masih aman. Menurutnya, Moeldoko bertugas untuk membentengi Jokowi dari serangan politik.

“Kelihatannya Moeldoko masih akan aman, karena Jokowi dan Moeldoko saling membutuhkan, dan tahu sama tahu,” ujarnya.

“Dulu Moeldoko disimpan jadi KSP itu kan untuk membentengi Jokowi dari serangan lawan-lawan politik Jokowi, dari kalangan purnawirawan jenderal. Jasanya ada ke Jokowi,” lanjut Ujang.

Ujang menyebut menyebut Mendikbud Nadiem Makarim juga layak diganti karena kinerjanya banyak kontroversial.

“Soal Nadiem antara diganti dan tidak, jika melihat kinerjanya yang banyak kontroversial, Nadiem layak diganti. Namun, karena politis, Nadiem bisa saja masih aman,” ujarnya.

Ujang menyebut Bambang Brodjonegoro akan mendapat posisi Kepala Otorita Ibu Kota Baru. Bambang sendiri sudah pamit dari Menristek/Kepala BRIN setelah kementeriannya dilebur.

“Karena kementeriannya dilebur, Bambang Brodjo akan digeser menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara baru,” kata Ujang.

Baca Juga: Jika Benar Puan Cawe-cawe Bansos, Maka Bisa Saja Jokowi Lebih Condong Ke Nanan

Sumber: jitunews.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan