‘Waton Suloyo’ Rocky Gerung di Mata Elite PDIP

Pakar filsafat politik Rocky Gerung memberikan pemaparannya pada acara talk show di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (9/3/2019). Talk show yang diselenggarakan oleh Roemah Garuda Emas NTB tersebut bertemakan Eksistensi Melahirkan Perubahan. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.

IDTODAY.CO – Rocky Gerung menilai PDIP yang ‘mentah’ dalam menghadapi kritik. Rocky Gerung membandingkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menurutnya ‘matang’ terhadap kritik.

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat merespons pujian dari Ganjar Pranowo.

Diketahui, Ganjar memberikan reaksi yang tak terduga usai mendapat serangan dari Rocky Gerung. Alih-alih marah lantaran disebut dianggap bodoh oleh kaum milenial, Gubernur Jawa Tengah itu malah memuji Rocky Gerung.

Serangan ke Ganjar itu dilontarkan Rocky Gerung dalam diskusi ‘Memprediksi Kemunculan Capres Ala Pembagian Wilayah Penanganan Covid (Jawa Bali – Non Jawa Bali)’ yang digelar KedaiKOPI pada Jumat (15/10) lalu.

Rocky Gerung menyebut Ganjar dianggap bodoh oleh kaum milenial. Tak hanya ke Ganjar, serangan itu juga dilontarkan Rocky Gerung ke Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Jadi konyol kita berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar, padahal bagi milenial itu orang bodoh. Demikian juga Puan. Sama, mereka anggap ini orang nggak ngerti new grammar of world’s politic adalah gender equality, democracy, human rights,” ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengungkapkan anggapan kaum milenial terhadap kedua politikus PDIP itu disampaikan saat berdiskusi dengannya beberapa waktu lalu. Menurut Rocky Gerung, hal itu salah satunya lantaran dipicu isu banteng vs celeng yang dinilai sebagai kekonyolan politik.

“Padahal kami milenial yang 2024 nanti akan memilih mau lihat pertengkaran akademis di dunia politik Indonesia sama seperti pertengkaran di luar negeri. Soal gender equality, new kind of economy. Kok kita nggak denger ya Puan ngomong itu. Om yang rambutnya kayak bintang film putih itu, Ganjar Pranowo, ngomong itu. Kok kita nggak lihat Kang Emil ngomong itu,” tutur Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, kaum milenial ingin tokoh-tokoh politik menunjukkan perdebatan akademis. Misalnya terkait dengan society 5.0 yang membahas gender equality hingga human rights. Bukan malah menunjukkan kekonyolan politik.

“Society 5.0 isinya intellectuality, human right, gender equality. Mereka nggak dapet itu,” imbuh dia.

Reaksi Ganjar

Disebut bodoh di mata kaum milenial, Ganjar pun tak marah. Ganjar justru menyebut sosok Rocky Gerung cerdas dan hebat.

“Beliau orang cerdas dan hebat,” kata Ganjar Pranowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (18/10/2021).

Bagi Ganjar, Rocky Gerung adalah kritikus terbaik yang dia ikuti. Selain kritis, pendapat Rocky Gerung disebut bersifat analisis.

“Beliau kritikus terbaik yang pernah saya ikuti. Kritis dan analitis,” ujarnya.

Ganjar Pranowo juga menganggap apa yang disampaikan Rocky Gerung tidaklah kasar. “Itu tidak kasar tapi kritis,” kata Ganjar.

Baca Juga:  Syaikhu Cerita Anies Mau Tarik Saham DKI di Perusahaan Bir tapi Ditolak PDIP

Rocky Gerung Balas Respons Ganjar

Rocky menyebut Ganjar sudah matang menghadapi kritik. Berbeda dengan PDIP yang menurutnya belum bisa menerima kritik.

“Artinya Ganjar matang menghadapi kritik,” kata Rocky saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).

“PDIP masih mentah (hadapi kritik),” sambungnya.

Rocky enggan menjelaskan lebih lanjut terkait responsnya tersebut. Namun memang tanggapan sejumlah kader PDIP bertolak belakangan dengan tanggapan Ganjar.

Elite PDIP Membalas, Sebut Rocky Gerung ‘Waton Suloyo’

Elite PDIP Hendrawan Supratikno menilai kritik Rocky Gerung sulit diterima lantaran disampaikan tanpa diimbangi kontemplasi dan kesadaran etis.

“Itu persepsi RG. Saya katakan, orang yang belajar filsafat cenderung kritis, karena filsafat adalah ilmu mempertanyakan segala sesuatu. Namun, tanpa diimbangi kontemplasi dan kesadaran etis, bisa tergelincir pada kebiasaan ‘waton suloyo’ (asal bicara),” kata Hendrawan kepada wartawan di gedung DPR, Selasa (19/10/2021).

Bukan hanya asal bicara, Hendrawan menilai Rocky Gerung juga menyampaikan kritik agar terkesan asal berbeda. Dia lantas menyebut Rocky Gerung dengan bahasa Jawa, ‘waton suloyo’, yang artinya bicara asal-asalan.

“Nah Rocky Gerung rajin mempertanyakan itu, itu satu hal yang positif. Tetapi ada bahayanya, kalau segala sesuatu dipertanyakan tanpa kesadaran etis yang tinggi, itu bisa jadi saya paka istilah ‘waton suloyo’, yang penting asal beda, kalau teman saya bilang bacot mungkin ya, (Rocky Gerung) cenderung untuk mengambil posisi yang berbeda dan itu dilakukan oleh dia,” ucapnya.

Baca Juga:  Ini Dia Kunci Hadapi Krisis Covid-19 Versi Megawati

Hendrawan lantas mengapresiasi Ganjar yang justru memuji kritik Rocky Gerung. Menurutnya, sosok Rocky Gerung yang berpikir kritis tetap dibutuhkan oleh Indonesia.

“Ya bagus dong, berarti artinya yang disampaikan Pak Ganjar betul, kita membutuhkan kok orang-orang berpikir kritis ya, sebab kalau penumpang dalam sebuah bus tidak ada yang berpikir kritis, ketika bus mengarah ke jurang tidak ada yang mengingatkan pengendaranya loh, sopirnya,” ujarnya.

Namun, politikus PDIP ini juga tidak sepakat dengan pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Puan dan Ganjar dianggap bodoh lantaran tidak pernah berbicara terkait kesetaraan gender. Dia memastikan isu gender equality selalu menjadi perbincangan keduanya dan para politikus lain.

“Padahal pemahaman kami yang namanya gender equality sudah ada dalam konstitusi, kesetaraan gender jelas di konstitusi, di UU juga demikian, di peraturan lain juga demikian, jadi artinya itu makanan harian, menu harian buat Pak Ganjar dan Mbak Puan dan seterusnya para politisi. Kok ini tiba tiba Rocky Gerung menyampaikan dianggap bodoh karena tidak pernah bicara itu, padahal itu kita bicarakan tiap hari, hanya memang tidak dalam bahasa Inggris,” tuturnya.

Sumber: detik.com

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan