3 Rumah Sakit di Samarinda Jadi Klaster Penularan Covid-19

Ruang Tulip tempat isolasi pasien terjangkit Covid-19 di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Minggu (2/2/2020). (Foto: KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)

IDTODAY.CO – Tiga rumah sakit di Samarinda, Kalimantan Timur yakni RSUD IA Moeis Samarinda, RSUD Abdul Wahab Sjahranie dan  Rumah Sakit swasta Samarinda Medika Citra (SMC) menjadi klaster penularan Covid-19.

Adapun jumlah kasus di masing-masing rumah sakit tersebut adalah RSUD IA Moeis Samarinda dengan lima kasus positif, RSUD Abdul Wahab Sjahranie dengan dua kasus positif, dan Rumah Sakit swasta Samarinda Medika Citra (SMC) dengan 10 kasus positif.

Dikutip dari kompas.com (31/08/2020), menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kosasih, klaster rumah sakit tersebut muncul karena adanya penularan lokal yang sulit diidentifikasi sumber asal.

“Tenaga kesehatan itu makhluk sosial juga. Setelah pulang kerja mereka gabung ke masyarakat luas, jadi sulit diidentifikasi terpapar diluar atau saat jam kerja,” ungkap Ismed di Samarinda, Senin.

Ia menyebutkan, bentukan klaster rumah sakit tersebut terdiri dari para tenaga kesehatan juga anggota keluarga para tenaga kesehatan setelah kontak erat di luar jam kerja.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah . Ia menyebut tenaga kesehatan pun makhluk sosial. Sehingga ketika terjangkit covid-19, bagi dia, itu hal biasa.

Baca Juga:  Soal Aturan Jam Sekolah Tatap Muka di Zona Hijau dan Kuning, Dikdasmen: Maksimal 4 Jam

“Kan bukan hanya nakes di kami saja. Rumah sakit lain juga jadi klaster kan,” ungkap dia saat dikonfirmasi terpisah.

Syarifah mengatakan, berdasarkan hasil tracking, para nakes di rumah sakit yang ia pimpin terjangkit bukan hasil kontak erat dengan pasien positif yang dirawat di rumah sakit tersebut.

“Melainkan terjangkit diluar jam kerja karena adanya transmisi lokal,” sebut dia.

Baca Juga:  Bagaimana Satu Keluarga di Surabaya Terpapar COVID-19 Hingga Meninggal?

Ia juga mengaku, RSUD IA Moeis sudah menerapkan standar penanganan Covid-19 yang ketat untuk para nakes dan pasien positif seperti penggunaan alat pelindung diri (APD) dan lainnya.

“Makanya kami selalu ingatkan, protokol kesehatan bukan hanya di rumah sakit saja. Tapi juga diluar jam kerja semisal penggunaan masker dan lainnya,” jelas dia.

Ia menyebut, setiap muncul keluhan yang dialami nakes pihak rumah sakit rutin memeriksa. Hal tersebut dilakukan, menurutnya agar penularan lokal antar sesama nakes cepat terdeteksi.[kompas/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan