Angka kematian Meningkat, Kota Bogor Kini Kembali Masuk Zona Merah COVID-19

Wali Kota Bogor, Bima Arya sudah kembali ke rumah setelah menjalani perawatan dan isolasi karena terinfeksi Covid-19 di RSUD Kota Bogor sekitar 20 hari. Bima Arya memberitahukan jika dirinya positif virus corona pada 20 Maret lalu dan telah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri pada 11 April kemarin. Instagram/@Bimaaryasugiarto

IDTODAY.CO – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa jumlah kematian pasien Corona yang terus meningkat menjadi salah satu variable yang membuat Kota Bogor kembali ke zona merah atau kota dengan resiko tinggi penyebaran virus Corona.

“Angka kematian itu meningkat, minggu ini angka kematian ada 6. Jadi angka kematian itu mempengaruhi, jadi 1 dari 14 variable, jadi itu yang pertama. Kemudian yang kedua adalah okupansi rumahsakit agak naik, yang tadinya 53 persen sekarang 60 persen. Jadi agak naik,” kata Bima Arya usai rapat evaluasi pelaksanaan (Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas) PSBMK di Balai Kota Bogor, Selasa (29/9). Seperti dikutip dari detik.com (29/09/2020).

Baca Juga:  Sambut Batalnya PPKM Level 3, Ekonomi Akhir Tahun Berpotensi Pulih

“Tingkat kematian lebih tinggi pada laki-laki, dan usia produktif mendominasi kasus positif,” tambah Bima.

Menurut Bima, angka kematian pasien positif Corona di Kota Bogor didominasi oleh pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid. Angka kematian pasien positif Corona, juga didominasi oleh laki-laki dibanding perempuan.

“Kita menemukan bahwa dari angka kematian itu sebagian besar itu disebabkan oleh adanya komorbid, jadi ini mengkonfirmasi bahwa orang yang memiliki penyakit bawaan, memiliki resiko yang lebih tinggi,” ungkap Bima.

Ia mengaku pihaknya akan memberikan treatment dan atensi khusus untuk pasien positif Corona dengan komorbid. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menekan angka kematian pasien positif Corona.

Baca Juga:  Update Corona 26 Juli 2020: Positif Corona 98.778, Sembuh 56.655, Meninggal 4.781

“Jadi kita lakukan treatment di situ, jadi mengapa angka kasus naik, itu harus kita bedah. Artinya apa, harus ada perlindungan khusus terhadap pasien komorbid, harus ada atensi khusus terhadap komorbid. Harus ada metode kesembuhan bagi komorbid,” tegas Bima.

Lebih lanjut Bima mengatakan, pekan ini sarana milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido sudah bisa digunakan untuk pasien positif Corona tanpa gejala.

“Okupansi rumahsakit agak naik, yang tadinya 53 persen sekarang 60 persen,” sebut Bima.

“Untuk ketersediaan bed, minggu ini sudah berjalan di lido, jadi bagi yang tanpa gejala nanti akan ditempatkan di lido. Sehingga ketersediaan tempat tidur lebih tinggi lagi angkanya, jadi satu persatu kita perbaiki,” kata Bima menambahkan.

Baca Juga:  Pandangan BIN, Sudah Ada Kekuatan Besar yang Permudah KPK Tuntaskan Kasus Bansos

Terakhir, Bima mengatakan bahwa saat ini Kota Bogor kembali berstatus zona merah setelah sempat beberapa kali menjadi zona oranye. Namun, kata Bima, pihaknya akan terus berupaya untuk menekan angka penyebaran virus Corona di Kota Bogor.

“Tapi teman-teman, ini oranye-merah, oranye-merah ini fluktuatif, jadi saya kira fokus saja untuk penyembuhan sembari evaluasi semua hal yang kita lakukan, jadi Bodebek akan selalu berjalan mengiringi Jakarta,” kata Bima.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan