Beras 10 Kilogram Dibanderol 2 Juta Di Korowai, Papua

Ilustrasi beras. (Foto: ©shutterstock.com/Piotr Malczyk)

IDTODAY.CO – Anggota DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang, Piter Kalakmabin menilai wajar atas kenaikan harga bahan pokok di lokasi tambang emas Korowai, Distrik Kawinggon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Beras 10 kilogram dibanderol dengan harga Rp 2 juta.

Penyebab utama mahalnya harga kebutuhan pokok di daerah itu adalah akses ke lokasi tambang yang sulit dijangkau, terisolir, dan belum tersentuh pembangunan.

“Lokasi tambang ini berada di perbatasan kabupaten antara Boven Digoel, Pegunungan Bintang dan Yahukimo. Harusnya pemerintah daerah duduk bersama membicarakan wilayah perbatasan, agar bahan makanan di wilayah ini tak melambung tinggi,” katanya kepada BumiPapua, dihubungi lewat gawainya, Kamis (2/7). Sebagaimana dikutip dari kumparan (02/07/2020).

Saat ini, akses ke lokasi tambang bisa ditempuh lewat tiga kabupaten itu, namun kebanyakan pedagang bahan makanan pokok masuk dan keluar ke lokasi tambang melalui Kabupaten Boven Digoel melalui jalur sungai.

Piter melanjutkan bahwa selain aktivitas penambangan, para pedagang atau masyarakat juga berbisnis bahan makanan. 

“Jadi ada dua kebutuhan di daerah itu. Menambang dan makan. Kalau tidak begitu, para penambang mau makan dari mana? Artinya ada simbiosis mutualisme, saling membutuhkan satu dengan lainnya. Ketika harga beras kemasan 10 kilogram dijual dengan harga Rp 2 jutaan, maka dinilai sangat wajar,” jelasnya.

Baca Juga:  Gugus Tugas Sumatera Barat Sebut Wakil Wali Kota, Sekda dan 1 Anggota DPRD Padang Positif Corona

Piter juga mengatakan bahwa jalur keluar masuk ke daerah itu sulit. Sehingga ongkos angkutnya dibebankan pada harga bahan makanan yang dikonsumsi penambang dan masyarakat setempat.

Menurut Piter, dengan melihat kenyataan ini, para pimpinan daerah seharusnya lebih memperhatikan wilayah perbatasan masing-masing daerahnya. Sehingga, jika batas wilayah jelas antara Pegunungan Bintang, Boven Digoel dan Yahukimo, maka akses jalan keluar masuk ke perbatasan dapat terhubung dan bisa menekan kemahalan bahan makanan di daerah itu. 

“Jika jalan darat sudah dapat tembus antar 3 kabupaten ini, pasti berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok,” ujarnya.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan