Butuh Uang, Guru SD Diamuk Massa karena Ketahuan Curi Sembako

Seorang guri SD di Brebes babak belur dihajar massa karena hendak mencuri sembako. (Foto: Fajar Eko)

IDTODAY.CO – Seorang guru SD di Brebes babak belur di amuk massa. Pasalnya oknum guru SD yang berstatus PNS bernama Wiyandi itu kepergok hendak mencuri sembako di sebuah toko sembako di Luwungragi, Bulakamba, Brebes, Minggu malam (3/5/2020).

Beberapa saat kemudia Tim gabungan Resmob Satreskrim Polres Brebes dan unit Reskrim Polsek Bulakamba, datang ke lokasi kejadian untuk mengamankan pelaku.

Pelaku mengaku kepada petugas, dirinya terpaksa melakukan hal itu untuk mengganti uang tabungan murid-muridnya yang dipakainya untuk keperluan priibadi.

“Saya butuh uang pak, untuk mengganti uang tabungan anak-anak yang sudah saya pakai,” aku Wiyandi. Seperti dikutip dari kumparan (04/05/2020).

Pria yang bertugas sebagai guru kelas SD di Desa Banjaratma, Bulakamba, Brebes itu pun, menyesali perbuatanya.

 “Nggih saya menyesal pak, tapi mau gimana lagi karena kebutuhan mendesak sekali. Karena tabungan anak-anak mau dibagi pertengahan bulan Mei ini,” kata dia.

Baca Juga:  Polisi Sudah Mengantongi Identitas Siapa Pria yang Diduga Telah Menghamili Zainah, Benar kah Pria Itu?

Oleh karena luka-luka dan babak belur, pelaku sempat dilarikan ke RSUD Brebes untuk diobati.

Menurut keterangan pemilik toko sembako, Hanif pelaku masuk ke toko dengan cara mendobrak pintu samping menggunakan linggis sekitar pukul 18.40 WIB.

“Tadi mau siap-siap berangkat salat tarawih. Pas saya ke toko kok ada yang mencurigakan. Ternyata benar ada pencuri sedang berusaha mengambil sembako. Saya teriakin, malah dia (pelaku) ngajak duel dengan menunjukkan linggis dan senjata tajam,” kata Hanif.

Baca Juga:  Dokter Dinkes Bogor Meninggal Dunia, Terinfeksi Corona

Bahkan sempat berduel, lalu pelaku pun lari keluar dan dikejar warga yang saat kejadian berada di lokasi kejadian. Pelaku akhirnya tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga.

Kasatreskrim Polres Brebes AKP Tri Agung Suryomicho mengatakan, pelaku mengaku sebagai guru yang menjabat sebagai wali kelas SD.  “Ya memang benar, pelaku mengaku sebagai guru dan wali kelas SD,” kata Tri Agung Suryomicho.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan