Cerita Pilu Keluarga Miskin 2 Hari Tak Makan Terdampak Pandemik Corona

Anggota DPRD Kota Serang, Muji Rohman, memberi bantuan kepada keluarga Yuli/RMOLBanten

Kasus kelaparan yang dialami masyarakat akibat pandemik virus corona baru (Covid-19) di Kota Serang masih saja ada. Kali ini menimpa Yuli Nur Amelia (42), warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang.

Pandemik Covid-19 telah membuat perekonomian keluarga Yuli semakin terpuruk, penghasilan suami dari pemulung tak bisa lagi mencukupi. Bahkan sudah dua hari sang suami tidak mendapatkan apa-apa.

Akibatnya, keluarga kecil Yuli terpaksa selama dua hari hanya meminum air putih untuk menahan lapar.

“Sebelumnya buat beli beras cukup, sejak ada corona ini kurang. Dua hari tidak makan lemas, alhamdulillah Jumat lalu ada bantuan,” terangnya, Sabtu (18/4), dikutip Kantor Berita RMOLBanten.

Kondisi ini diperparah dengan berbelitnya birokrasi pemerintah soal bantuan jaring pengaman sosial (JPS), padahal masyarakat sudah mulai banyak yang kelaparan karena tak punya pekerjaan.

Baca Juga:  Ironis, Satu Keluarga "Tetangga" Bupati Pandeglang Tinggal di Rumah Ambruk

Melihat kondisi ini, anggota DPRD Kota Serang dari Fraksi Golkar, Muji Rohman, langsung bergerak memberikan bantuan paket sembako dan uang saku kepada Yuli.

Bantuan paket sembako berupa beras, minyak, dan mie instan diterima langsung oleh ibu empat anak ini. Yuli pun menangis tersedu-sedu saat ditemui Muji Rohman.

Setiap kali bercerita, Yuli tidak henti-hentinya meneteskan air mata. Dia bercerita soal hidupnya yang terus dilanda kesulitan, sampai satu anaknya yang perempuan harus putus sekolah karena tidak punya biaya.

“Satu sampai SMP saja, yang satunya SMP kelas dua berhenti,” tuturnya sambil menahan kesedihan.

Muji Rohman pun mengaku miris dengan adanya kejadian satu keluarga di Kota Serang yang tidak makan selama dua hari karena perekonomian keluarga menurun dratis sejak adanya virus Covid-19 ini.

“Awalnya dapat informasi dari Facebook, saya bergabung dan menanyakan alamatnya, awalnya tidak tahu,” katanya kepada awak media di lokasi.

Muji mengatakan, sampai saat ini bahwa Pemkot Serang baru melakukan pendataan masyarakat yang terdampak virus Covid-19 ini.

“Sebagai anggota DPRD sangat kecewa dengan keadaan seperti ini, padahal pendataan ada di Pemkot, misalnya kalau tidak terdata ya bisanya langsung, kalau tidak kebagian ya bagiin saja segera,” jelasnya.

Baca Juga:  Tak Gentar, Walikota Serang: Larangan Warung Buka Siang Hari Tak Bisa Ditawar!

Kejadian ini, imbuh Muji, membuat Pemkot Serang harus tanggap. Karena saat ini sudah banyak masyarakat yang merasakan dampak seperti yang dialami Yuli dan keluarganya.

“Saya akan terus lakukan (jemput bola), kawan dewan juga mungkin sudah sering. Kegiatan saat ini saya kira kegiatan mulia, saya lakukan sesuai dengan kemampuan saya,” paparnya.

Kemudian, terkait pendidikan anak-anak Yuli, Muji Rohman berjanji akan memberikan sekolah untuk mereka yang putus sekolah karena keterbatasan biaya.

“Ya tadi saya sudah sampaikan jika sudah terlambat sekolahnya mungkin bisa dilanjutkan ke sekolah Paket C,” pungkasnya.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan