IDTODAY.CO – Larangan mudik yang diterapkan pemerintah pada Lebaran 2021 memiliki dampak domino. Dan yang paling parah kena imbasnya adalah bara sopir dan kernet angkutan umum yang menggantungkan hidupnya pada transportasi.

Organsisasi Angkutan Darat (Organda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan bahwa ada 95% sopir dan kernet sudah dirumahkan. bahkan sebagian dari mereka adalah kehilangan pekerjaannya sejak awal pandemi COVID-19.

“Masih banyak (yang dirumahkan). Apalagi driver kernet itu ya 95 persen dirumahkan,” kata Ketua Organda DIY Hantoro saat dihubungi wartawan, sebagaimana dikutip dari Detik.com, Rabu (28/4/2021).

Berdasarkan data Organda DIY, ada ribuan driver dan kernet di DIY. Sementara untuk jumlah armada berjumlah 1.200 armada bus yang terdiri dari bus pariwisata dan AKAP.

Baca Juga: Kemendikbud Kembali Salurkan Kota Gratis Internet Pelajar dan Guru, Catat Tanggalnya!

“Totalnya, kalau di Yogya itu driver dan kernet itu ada 5.500 orang. Dan itu 95 persen dirumahkan,” lanjut Hantoro.

Jumlah itu, kata dia, belum termasuk mekanik dan tenaga kantoran. Sebab, dengan berhentinya operasional angkutan, otomatis mekanik juga dirumahkan.

“Mekanik dan tenaga kantor itu paling tidak sekitar 600 orang, kalau dirumahkan separuh saja kan sudah 300 orang,” urainya.

Hantoro menegaskan bahwa keuangan PO terganggu dengan adanya pemutusan kerja pada driver dan kernet,

Kondisi tersebut membuat para pengusaha harus nombokin kerugian yang diperkirakan tiap bulan capai Rp 55 juta.

“Setiap bulan itu kendaraan itu minimal Rp 55 juta perbulan di Yogyakarta. Kami untuk cost setiap bulan saja nombok,” tandasnya.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Listrik PLN Berlanjut Hingga Juni, Ini Besarannya!

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan