IDTODAY.CO – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo meminta para penegak hukum agar tidak ragu untuk menindak para pelaku penyerangan acara doa bersama jelang pernikahan sebuah keluarga besar di Solo.

“Kita sayangkan kenapa di bulan Agustus di mana kita Berbhinneka Tunggal Ika butuh persatuan ada yang melakukan itu. Mbok ya o kalau ada yang tidak benar berkoordinasi dengan kami. Kami menyayangkan, semoga siapapun yang luka termasuk Kapolres segera sembuh,” ujar Ganjar di kantornya, Senin (10/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (10/08/2020).

Baca Juga:  Ratusan Petani di Jawa Tengah Deklarasi Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

“Saya dukung penuh (penegakan hukum),” tegasnya.

Ganjar mengatakan penyerangan yang dilakukan sekelompok orang di Solo tidak hanya terjadi kali ini. Menurut Ganjar jika memang kelompok tersebut sudah merusak dan melanggar regulasi maka aparat tak perlu ragu menindaknya.

“Makanya tindakan penegakan hukumnya tidak boleh diragukan, siapa yang kemudian yang merusak atau melanggar regulasi, sudah tindak saja, kita butuh baik di negeri ini, maka pembinaan dilakukan. Namun ketika kesepakatan dulu mereka baik, maupun melakukan, tapi faktanya tidak, ya sudah, ditindak saja si pelaku, tidak usah ragu-ragu,” tegasnya.

Baca Juga:  33 Nelayan Asal Pekalongan Melakukan Karantina Mandiri Di Tengah Lautan

Seperti diketahui, aksi penyerangan itu terjadi rumah keluarga almarhum Segaf bin Jufri di Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) sekitar waktu magrib. Pelaku membubarkan acara doa bersama menjelang pernikahan.

Akibat dari aksi brutal tersebut, tiga orang luka di bagian kepala dan sejumlah kendaraan rusak. Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai mengungkap identitas pelaku sudah teridentifikasi.

“Sudah kita identifikasi para pelakunya dan akan kita lakukan penegakan hukum. Sudah dilakukan identifikasi dan tim sudah bergerak di lapangan,” terang Andy di kantornya, Manahan, Solo, Minggu (9/8).[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan