IDTODAY.CO – Jumlah pengangguran di Banten mengalami penambahan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya industri yang tutup imbas COVID-19.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan bahwa pada tahun 2020, penambahan jumlah pengangguran sebanyak 171 ribu sehingga total 661 ribu orang menganggur se-Banten.
“Karena daerah industri, dari 16 ribu industri sebagian bangkrut dan PHK. Di Tangerang kabupaten saja 30 ribu sudah, di Tangerang kota sudah ada 30 ribu PHK,” kata Wahidin kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang, Senin (9/11). Sebagaimana dikutip dari detik.com (09/11/2020).
Dari angka pengangguran tersebut, paling banyak didominasi oleh lulusan SMK. Termasuk mereka yang bekerja di industri alas kaki yang menerima pukulan akibat pandemi.
Wahidin menyebut ada ratusan industri industri yang terdampak parah akibat pandemi. Namun ia tidak menyebutkan secara spesifik.
Adapun terkait lulusan SMK yang menyumbang paling banyak pengangguran, persoalan ini akibat dari tidak terserapnya jurusan-jurusan tertentu oleh industri dan kebutuhan kerja. Padahal, di Banten ada industri seperti farmasi dan kimia yang lebih butuh lulusan SMK, tapi jurusan yang dibutuhkan tidak memadai.
“Kemarin kan industri tidak terbuka kebutuhan skilnya, memang ada harus ada kebutuhan prodi agar sesuai kebutuhan industri,” ujarnya.
Lebih lanjut Wahidin mengatakan bahwa terjadinya peningkatan pengangguran di Banten adalah akumulasi dari jumlah pengangguran di kabupaten kota. Semakin banyak pengangguran di daerah, maka akan menyumbang persentase pengangguran se-Banten. Penambahan jumlah pengangguran juga disebabkan oleh hantaman ekonomi khususnya karena pandemi.[detik/aks/nu]