IDTODAY.CO – Di Indonesia kasus Covid-19 sudah tembus 4.557 orang, 399 meninggal, dan 380 pasien sembuh. Padahal ini belum sampai pada puncak pandemi di RI. Menurut perkiraan puncak pandemi virus corona di Indonesia diprediksi akan datang dalam lima hingga enam minggu mendatang.

Walaupun begitu kabar corona di Indonesia tidak selalu berujung negatif. Ada sejumlah kabar baik yang disuguhkan pada Selasa (14/4) ini. Sebagaimana dikutip dari situs berita Kumparan (14/04/2020).

Apa saja kabar baik tersebut?

Menkes Tetapkan PSBB Pekanbaru

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menetapkan Kota Pekanbaru untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Saat ini, Provinsi Riau memiliki 16 kasus positif, dan Kota Pekanbaru menjadi penyumbang terbanyak berjumlah 9 pasien. 

Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Pekanbaru mencapai 1.537, dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 54 orang.

“Berdasarkan hasil kajian epidemiologi dan pertimbangan kesiapan daerah dalam aspek sosial, ekonomi serta aspek lainnya, perlu dilaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, guna menekan penyebaran COVID- 19 semakin meluas,” tulis Keputusan Menkes per 12 April. 

690 Ribu APD Sudah Didistribusikan ke Daerah

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo, mengaku pihaknya sudah mendistribusikan  alat pelindung diri (APD) untuk dokter dan perawat ke berbagai daerah di Indonesia.

APD tersebut juga dibagikan ke perhimpunan dokter, sehingga seluruh dokter termasuk yang tidak menangani COVID-19 juga bisa memakainya. 

“Bahwa APD yang telah terdistribusi ke seluruh provinsi kabupaten/kota, itu telah mencapai hampir 700 ribu pieces atau tepatnya 690 ribu,” jelas Doni usai bertemu Presiden Jokowi.

Aceh 0 Kasus Positif

Per Senin (13/4) pukul 12.00 WIB, Gugus Tugas COVID-19 memastikan sudah tak ada kasus positif virus corona di Aceh. Tiga pasien sebelumnya yang dinyatakan positif kini sudah sembuh. 

Sebelumnya, tercatat ada lima kasus positif di Aceh. Kini, menurut data pemerintah pusat, empat orang sudah dinyatakan sembuh, sementara 1 pasien lainnya meninggal dunia.  

Insentif hingga Rp 600 ribu per hari untuk tenaga medis di Jabar yang tangani corona

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jabar, Daud Achmad, memastikan para tenaga kesehatan di Jabar yang menangani kasus corona akan menerima insentif di luar gaji. Meski nominalnya belum ditetapkan, insentif yang diberikan bisa mencapai Rp 600 ribu per hari.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Ungkap Jumlah Pelanggan Protokol Kesehatan di Jabar Capai 590.858 Kasus, Paling Banyak Bandung

“Insentifnya bervariasi. Perawat dengan dokter tidak sama. Angka pastinya belum. Tapi bisa sampai Rp 600 ribu per hari paling tinggi,” kata Daud.

Selain memberikan insentif, Pemprov Jabar juga bakal memberikan dana santunan pada tenaga kesehatan yang meninggal dunia sebesar Rp 300 juta.

Beasiswa Bagi Anak Perawat yang Jenazahnya Ditolak Warga

Perawat berusia 38 tahun di RSUP Kariadi Semarang meninggal dunia akibat tertular corona. Jenazahnya sempat ditolak sejumlah warga saat akan dimakamkan di TPU Siwarak Sewakul, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Kamis (9/4). 

Melihat insiden ini, Universitas Muhammadiyah Semarang turut berempati dan akan memberikan beasiswa penuh untuk anak perawat yang meninggal tersebut.

Beasiswa diberikan hingga lulus tanpa perlu lagi mengeluarkan biaya apa pun. Beasiswa ini berlaku untuk semua program studi selain Kedokteran Umum dan Kedokteran Gigi.  

“Secara agama, perawat yang berjuang merawat pasien dan meninggal masuk kategori sebagai mati syahid sekaligus pejuang kemanusiaan yang harus kita apresiasi bersama, maka beasiswa ini kami berikan kepada anaknya untuk menghormati jasa beliau,” kata Rektor Unimus, Prof. Dr. Masrukhi M.Pd.

Kades Sumbang Tanah untuk Pemakaman Corona

Baca Juga:  Selama Masa Pandemi Covid-19, 36 Tenaga Medis Indonesia Meninggal Dunia, Ini Daftarnya

Badarudin, Kepala Desa Talunombo di Wonosobo, Jawa Tengah, merelakan tanah pribadinya untuk dijadikan tempat pemakaman jenazah korban corona. Badarudin menyumbangkan tanah pekarangannya seluas 1.785 meter persegi yang biasa ditanami padi, cabai, dan sayur-sayuran.

Meski begitu, Badarudin membutuhkan pertimbangan warga dan tokoh masyarakat soal niatnya. Rencananya, ia akan menggelar musyawarah di tingkat kecamatan untuk membahas lahan yang dekat dengan sejumlah rumah warga tersebut.

“Di dekat situ ada tiga rumah warga. Ada yang setuju, ada yang menolak. Senin (13/4) rapat dengan DPD, tokoh masyarakat dan pemuda,” ujar Badarudin.

Asisten Pelatih Barito Putera Sembuh dari Corona

Asisten pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, dinyatakan sembuh dari virus corona. Ia sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ulin, Banjarmasin, sejak 14 Maret lalu.

“Alhamdulillah, atas izin dan rahmat Allah SWT, tes dinyatakan negatif. Terima kasih kepada saudara-saudara yang sudah memberikan doa dan dukungannya. Semoga kita semua diberikan kesehatan dan kekuatan. Aamiin Ya Robbal Alamin,” kata Yunan di situs klub. 

Kesembuhan Yunan dibenarkan oleh dokter tim Barito Putera, Rey Adi Wirawan. Yunan sudah diperbolehkan pulang pada Selasa (14/4).[aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan