Kapolda Sultra Sebut Keterangannya Soal TKA Asal Tiongkok Untuk Meredam Situasi

Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Merdisyam

IDTODAY.CO – Ada perbedaan kerernganTerkait dengan keterangan kedatangan 49 Tenaga Kerja Asing (TKA) di Bandara Haluoleo. Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Merdisyam, mengakui adanya perbedaan tersebut dan kini menjadi polemik. Selasa (17/3/2020).

Sebelumnya Merdisyam mengaku hanya mendapat informasi dari mana bahwa tenaga kerja itu berasal dari Jakarta.

“Kondisinya saat itu kita sedang menggelar rapat terkait pencegahan kasus Corona. Disaat bersamaan lalu muncul video yang diviralkan oleh seorang warga. Lalu kami gali informasinya bahwa TKA itu datang dari Jakarta, kalau soal dari keberangkatan awal itu rana pihak Imigrasi,” ujar Merdisyam, saat menggelar jumpa pers bersama awak media di ruang media centre Polda Sultra, Selasa (17/3/2020).sebagaimana di kutip dari SUTRANEWS (17/03/2020)

Merdisyam menerangkan bahwa keterangan terkait kedatangan TKA itu semata-mata bermaksud hanya untuk berupaya meredam situasi yang mulai memanas akibat video yang disebut pendatang corona di Bandara Haluoleo pada Minggu malam.

“Kondisi malam itu sudah mulai memanas dan masyarakat juga sudah panik setelah melihat video yang beredar kemudian dikatakan oleh perekamnya bahwa itu corona yang datang. Olehnya itu kami langsung mengambil langkah cepat untuk menenangkan masyarakat terhadap informasi yang beredar pada video itu,” terangnya.

Baca Juga:  Klaim Enggak Mungkin Menjual Republik Ini, Luhut: Kedatangan TKA China Demi Kebaikan Generasi Indonesia

Ia juga mengatakan bahwa keterangan yang ia sampaikan semakin diperkuat setelah pihaknya mengkonfimasi pihak manajemen PT VDNI dan disebutkan tidak ada TKA baru yang datang dari China. “Diawal sebelumnya kita juga sudah mengkonfirmasi pihak perusahaan, bahwa tidak ada TKA yang baru, mereka adalah TKA lama yang mengurus visa. Jadi, olehnya itu kami menyampaikan berdasarkan informasi yang kami terima,” katanya.

Sumber: sultranews
Editor: Ahmad Kamali

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan