IDTODAY.CO – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta agar lembaga pesantren disiapkan dengan baik terlebih dahulu sebelum dibuka kembali. Sebab, menurutnya, tanpa persiapan matang, pesantren dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penularan corona.

“Untuk lembaga pesantren, lembaga pesantren ini kan kalau tidak disiapkan bahaya. Datang anak, kemudian ada yang terpapar, itu bisa menjadi klaster baru di pesantren itu,” kata Ma’ruf, Minggu (19/7).

Baca Juga:  Akibat Corona, Peningkatan Angka Kehamilan di Indonesia Bertambah Ratusan Ribu

“Di pesantren kan banyak yang tempatnya dempet-dempet, satu kamar yang harusnya 5 orang dipakai 15 orang. Saya kan alumni pesantren, jadi tahu,” imbuhnya sambil tertawa.

Pernyataan Ma’ruf ini diamini oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Ridwan Kamil mengatakan bahwa apa pun yang bersifat kerumunan berpotensi menjadi klaster.

“Ya, semua yang sifatnya berkerumun berpotensi jadi klaster dan semua yang asrama potensi jadi klaster,” kata dia melalui video conference, Senin (20/7).

Baca Juga:  Sebut Tak Dapat Insentif Covid-19 Selama 3 Bulan, Perawat: Padahal Kami Sangat Butuh !

Oleh karena itu, untuk mencegah klaster di pesantren, Emil menilai santri ataupun pihak terkait di pesantren harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan teratur.

Selain itu, kang Emil meminta agar santri yang berasal dari luar Jabar tidak didatangkan dulu. Sebab, kenaikan kasus dalam sebulan ke belakang, disebabkan kedatangan orang dari luar Jabar.

“Nah, pesantren di Jabar sudah diinstruksikan hanya menerima siswa-siswa yang KTP Jabar, itu saya kira mengurangi potensi yang mengkhawatirkan,” ucap Emil.

“Jadi untuk mengatasi, kita kurangi risikonya hanya mengizinkan mereka yang KTP-nya di Jabar, yang secara umum memang terkendali,” lanjut dia.[aks/qds]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan