Risma Minta Warga Menjaga Anak-anak Agar Tidak Terlibat Demo: Hati Saya Hancur Melihat Anak Dipermainkan

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memberikan pengarahan kepada 58 pelajar Surabaya. (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

IDTODAY.CO – Aksi tolak omnibus Law Cipta kerja kembali digelar di Grahadi Surabaya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta warga agar menjaga kampung dan anak, agar tidak ikut demo seperti Kamis (8/10).

“Warga kita minta untuk menjaga kampungnya masing-masing dan menjaga anak-anak, untuk tidak terlibat di dalam kegiatan yang mereka tidak ngerti, esensinya itu,” kata Risma usai deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota bersama Kapolda Jatim, Selasa (20/10). Sebagaimana dikutip detik.com (20/10/2020).

Baca Juga:  Kagum Pada Khofifah Dan Risma, Politisi Demokrat: Semoga Kader Terbaik Kami Bisa Ikuti Keduanya

Risma tidak ingin pelajar di Surabaya terlibat demo. Sebab, anak-anak tersebut tidak sepenuhnya mengetahui apa itu UU Cipta Kerja yang ditolak oleh para pekerja.

Risma menegaskan bahwa dirinya tidak rela jika anak-anak sampai dipengaruhi. Ia tak terima jika ada anak yang tidak mengerti sengaja dilibatkan.

“Hati saya hancur melihat anak dipermainkan, karena itu, ibu-ibu saya mohon kita menjaga (anak-anak),” ujarnnya.

Selain itu, Risma meminta agar demo dilakukan secara tertib dan damai. Agar tidak ada lagi fasilitas umum yang rusak. Sebab pembangunan di Surabaya yang dilakukan pemkot juga dari hasil pajak warga.

Baca Juga:  Mahasiswa Cirebon Demo di Gedung DPRD Tolak RUU Omnibus Law

“Untuk keamanan ada kepolisian dan TNI yang akan menjaga di luar itu. Sehingga dengan demikian diharapkan semua bisa dilakukan dengan baik. Karena semua terjaga dengan baik,” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran. Ia berpesan agar jangan sampai melibatkan anak-anak dalam demo. Sebab, kebanyakan anak-anak yang terlibat, ketika ditanya tidak mengerti esensi demo dua pekan lalu itu.

“Saya juga berharap, jangan mengajak anak-anak untuk ikut dalam aksi unjuk rasa, yang sebenarnya mereka tidak tau maksud dan tujuannya. Negara ini tidak boleh kalah dengan pelaku anarkisme. Hanya orang tidak waras yang mengajak anak kecil untuk demo,” tutupnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan