IDTODAY.CO – Sekolah-sekolah di kabupaten Merangin baik tingkat SD dan tingkat SMP telah diizinkan untuk menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka. untuk tahun ajaran 2020/2021 setelah daerah tersebut masuk zona hijau. Bupati Merangin Al Haris mengecek protokol kesehatan di hari kedua pemberlakuan kebijakan tersebut.

“Jadi hari ini saya ingin melihat langsung bagaimana kondisi proses kegiatan belajar mengajar di masa realisasi ini. Tentunya pihak sekolah dan komite sekolah harus sepakat, untuk pastikan sarana yang ada dan layak untuk anak-anak sekolah di tahun ajaran baru ini,” kata Al Haris dalam keterangan tertulis, Selasa (14/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (14/07/2020).

Proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah ini adalah merupakan hari ke- 2 yang dilaksanakan oleh sekolah SD dan SMP di Kabupaten Merangin Jambi. Sejak diizinkan untuk kembali melaksanakan kegiatan belajar tatap muka, Ia mengatakan ingin mengecek secara langsung untuk memastikan murid serta pihak sekolah dalam menjalani protap kesehatan siswa.

“kita harus mengetahui langsung bagaimana kondisi proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah, selama tatanan kehidupan new normal COVID-19 ini diberlakukan. Selama tatap muka di sekolah mulai diberlakukan kita meminta seluruh sekolah harus menjalankan protap kesehatan kepada murid-muridnya,” ujar Haris.

Oleh karena itu, Haris meminta agar setiap sekolah di kabupaten Merangin Jambi baik tingkat SD dan SMP harus memiliki alat pengukur suhu tubuh. Selain itu, harus memiliki sarana mencuci tangan dengan air yang mengalir menggunakan sabun. Setiap anak diharuskan menggunakan masker dan duduk terpisah dengan jaga jarak.

Baca Juga:  Akibat Corona, kegiatan Ilegal PT AMIN Masih Dibiarkan Polda Sultra

Meskipun Kabupaten Merangin masuk dalam kawasan zona hijau, namun tidak semua sekolah di Merangin menjalankan proses KBM secara tatap muka. Hal ini, kata Haris,  demi menjaga dan mengantisipasi keramaian dalam menghindari penyebaran virus Corona.

”Proses belajar mengajar di masa realisasi ini tidak semua anak serentak masuk sekolah, nanti separuh dari anak-anak belajar secara tatap muka di sekolah dan separuhnya lagi belajar secara online di rumah secara bergiliran,” ujarnya.

“Hal ini menghindari agar anak-anak tidak terlalu banyak berkumpul di ruang kelas, jarak antara kursi satu siswa dengan siswa lainnya juga harus diatur, sehingga tidak ada yang berdekatan,” sambung Haris.

Haris juga menghimbau agar anak-anak membawa sendiri makanan dari rumah, tidak boleh jajan di warung dan terpenting anak-anak harus mempunyai izin dari para orang tua untuk mengikuti proses belajar tatap muka ini.

“Kalau anak-anak ini bisa melewati semua proses belajar pada tatanan kehidupan new normal COVID-19 ini dengan sukses, anak-anak ini akan menjadi generasi yang sehat dan tangguh,” tegas bupati dua periode itu.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan