IDTODAY.CO – Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggunakan lahan perhutani sebagai tempat pemakaman masaal jenazah Covid-19 Di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mendapat penolakan dari warga setempat.

Padahal lahan seluas 100 meter tersebut sudah disiapkan oleh Pemprov Jatim dengan menggandeng Pemkab Mojokerto untuk menyediakan lahan pemakaman Covid-19 di lahan Perhutani petak 81D di Dusun Belukwangun, Desa Suru, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto.

Penolakan tersebut disampaikan warga melalui spanduk di pinggir jalan ke arah masuk desanya.  Spanduk itu bertuliskan “Warga menolak keras pemakaman Covid-19 dan masio wong kene yo wedi matek (warga sini juga takut mati)”.

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Desa Suru, Suyono.

’’Yang jelas rasa khawatir warga muncul karena adanya isu-isu Covid -19 yang membahayakan. Sehingga, warga menolak. Takut ikut terdampak,’’ ucap Suyono bagaimana dikutip dari Rmol.id (14/4/2020).

Penolakan tersebut dilakukan karena ada kekhawatiran jenazah yang akan dikuburkan berasal dari warga luar. Alhasil warga merasa takut dan melakukan penolakan.

’’Kalau seumpamanya ada warga kami yang terkena virus. Tapi semoga tidak. Pasti akan dkondisikan di pemakaman umum yang ada di desa kami. Tapi kalau korban dari luar daerah, warga tidak mengehendaki,’’ jelasnya.

Suyono menegaskan, pemerintah desa tempat sedang koordinasi dengan warga terkait penggunaan lahan tersebut.

’’Jadi gimana baiknya, kalau memang wujud sosial kami masih ada, kami pastinya punya kebijakan. Akan tetapi, saya tidak bisa mengambil keputusan yang bertentangan dengan masayarakat. Sebab, pada hakikatnya dari rakyat untuk rakyat,’’ urainya.

Suyono menegaskan desanya sudah melakukan pembatasan terhadap orang asing untuk penyebaran virus Corona di daerah tersebut. Terutama tamu dari daerah dengan zona merah Corona.

Baca Juga:  Update Corona 26 April: Total Kasus 8.882, Sembuh 1.107, Meninggal 743 Orang

’’Untuk memutus mata rantai penyebaran, pemdes membatasi orang asing atau orang luar,’’ jelasnya.

Suyono mengatakan telah melarang warga desanya keluar desa kecuali untuk bekerja.

’’Warga setempat tetap kami imbau untuk tidak keluar. Seperti ke tempat keramaian,’’ terang Suyono. rasa orang berani mengungkapkan kekhawatiran jika jenazah itu dikuburkan di lahan milik perhutani tersebut karena berdekatan dengan lahan pertanian warga.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan